MADIUN, PERHUTANI (8/6/2024) | Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Madiun meresmikan Patung Presiden Soeharto pada lokasi Wisata Bukit Soeharto, Kabuapten Ponorogo, yang masuk dalam Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Badegan, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Somoroto, pada Sabtu (8/6).
Kepala KPH Madiun, Panca Putra M. Sihite, turut mendampingi peresmian yang dilakukan secara simbolis dengan pemotongan pita oleh Titiek Soeharto selaku perwakilan Keluarga Cendana tersebut. Hadir pula Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, dan Ketua Yayasan Dana Sejahtera Mandiri Letjend. TNI (Purn) Sugiono.
Acara kemudian dilanjutkan dengan penanaman bibit cendana, gaharu, lerak, kemiri, karet kebo, pacira, asam, ringin dan preh yang merupakan tumbuhan langka yang mampu menyimpan air. Dalam sejarahnya, pada tahun 1978 Presiden Soeharto pernah melakukan penghijauan di bukit ini. Oleh karena itu, sebagai penghormatan atas kontribusinya maka wilayah ini kemudian dikenal sebagai Bukit Soeharto.
Dalam kesempatannya, Panca Putra M. Sihite menyebutkan bahwa wisata Bukit Soeharto berada di dalam Kawasan Hutan milik Perhutani Madiun yang bekerjasama dengan kelompok Masyarakat. Lahan Perhutani yang mempunyai sejarah ini akhirnya dijadikan sebuah taman sekaligus salah satu objek wisata andalan di Ponorogo yang tetap memperhatikan keseimbangan antara ekologi dan sosial.
“Langkah yang diambil ini sudah sejalan dengan visi Perum Perhutani, yaitu menjadi perusahaan pengelolaan hutan yang berkelanjutan dan bermanfaat bagi masyarakat. Dalam pengelolaannya, kita juga sudah lama bekerjasama atau kemitraan dengan kelompok masyarakat yang ada di desa sekitar hutan. Semoga generasi muda meneruskan semangat beliau (H.M Soeharto-red), untuk selalu melakukan penghijauan dan menjaga alam,” tuturnya.
Di tempat yang sama, Titiek Soeharto mengungkapkan bahwa Peresmian patung Jenderal Besar TNI (Purn) H. M. Soeharto itu dilaksanakan bertepatan dengan tanggal lahir sang Presiden, yakni pada tanggal 8 Juni. Ia menyebutkan bahwa pendirian patung itu bukan untuk mengkultuskan ayahnya, melainkan sebagai bentuk mengenang jasa-jasa Pak Harto di Kabupaten Ponorogo, khususnya di wilayah perbatasan lewat program penghijauannya. Dia berharap, taman bukit Soeharto ini nantinya bisa menjadi objek wisata andalan di Ponorogo dan dapat menumbuhkan pelaku-pelaku UMKM di sekitar taman.
“Semoga taman Bukit Soeharto ini bisa menghibur siapa saja yang ke sini. Selain itu, juga bisa mengenang jasa-jasa Pak Harto. Intinya bisa bermanfaat,” kata Titiek.
Dalam kegiatan yang dihadiri pula oleh jajaran Forkopimda Ponorogo tersebut, Titiek Soeharto menyempatkan waktu untuk singgah ke pameran UMKM dan ikut mempromosikan produk andalan Perhutani yakni Minyak Kayu Putih dan Madu Murni. (Kom-PHT/Mdn/Adl)
Editor:Lra
Copyright©2024