BANDUNG UTARA, PERHUTANI (13/01/2022) I Dalam rangka meningkatkan skill, kualitas dan kuantitas sadapan getah Pinus, sejumlah Mandor Sadap getah Pinus lingkup Perhutani Divisi Regional Jawa Barat dan Banten mengikuti pelatihan sadapan getah Pinus dengan metode bor di Petak 47e Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Lembang Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Lembang Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bandung Utara, Selasa (11/1).
Hadir dalam kegiatan tersebut Tim Kantor Pusat Perhutani yakni Kepala Divisi Produksi Ema Ismariana, Kepala Departemen Produksi Hasil Hutan Bukan Kayu Sugi Purwanta beserta jajaran. Dari Perhutani Forestry Institute (PeFI) hadir Wakil Kepala PeFI Wakhid Nurdin, Peneliti Utama PeFI Padang Jayanto yang sekaligus sebagai salah satu Nara Sumber beserta jajaran. Dari Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Barat dan Banten hadir Kepala Divisi Regional Amas Wijaya, Wakil Kepala Divisi Regional Dadhut Sujanto, Kepala Departemen Produksi dan Ekowisata Dadan Wachyu Wardana beserta jajaran. Acara ini juga menghadirkan nara sumber yang sangat berkualitas yaitu Profesor Dr. Mohammad Na’iem M.AgrSc dari Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada.
Peserta yang hadir segenap Administratur Perhutani, segenap Kepala Perencanaan Hutan Wilayah, perwakilan Wakil Administratur, perwakilan Kepala Seksi Madya Produksi dan Ekowisata, perwakilan Asisten Perhutani Kepala BKPH, perwakilan Kepala Resort Polisi Hutan (KRPH) dan perwakilan Mandor Sadap wilayah Perhutani Divisi Regional Jawa Barat dan Banten.
Kepala Perhutani Divisi Regional Jawa Barat dan Banten Amas Wijaya mengatakan kegiatan ini merupakan bentuk refleksi dari pencapian target sadapan getah Pinus pada tahun 2021 sekitar 18 ribu ton, sekaligus persiapan untuk pencapaian target pada tahun 2022 yang tidak mudah.
“Para pejuang getah Pinus ini didorong untuk meningkatkan produktivitasnya dengan cara berinovasi dan optimalisasi. Sehingga, ketika produktivitasnya meningkat pendapatan Penyadap pun bisa kompetitif dengan kegiatan usaha lainnya,” katanya.
Administratur Perhutani KPH Bandung Utara Usep Rustandi selaku tuan rumah kegiatan pelatihan berharap kegiatan ini bisa memotivasi para penyadap getah Pinus untuk terus meningkatkan produktivitasnya. Sebab, sudah dibekali pengetahuan dan teknologi untuk nantinya diaplikasikan di lapangan.
Profesor Naim sebagai salah satu nara sumber mengungkapkan meskipun tidak mudah, tapi kita harus terus berupaya untuk mengejar apa yang sudah ditargetkan dengan mengoptimalkan potensi dan senantiasa melakukan inovasi-inovasi.
“Tak bisa dipungkiri, saat ini salah satu sumber terbesar penghidupan Perhutani berasal dari sadapan getah Pinus. Artinya, kegiatan ini sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas sadapan getah Pinus agar hasilnya pun bisa menghidupi Perhutani dan karyawannya. Meskipun ke depan, potensi lainnya antara lain minyak Kayu Putih pun cukup besar”, paparnya.
(Kom-PHT/Bdu/Dan)
Editor : MZ
Copyright©2022