SURAKARTA, PERHUTANI (15/07/2025) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Surakarta kembali menegaskan komitmennya dalam mendukung pemberdayaan masyarakat melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) pada Kamis (10/07). Kali ini, bantuan sebesar Rp22,6 juta disalurkan kepada Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an (PPTQ) Hamilul Qur’an Klaten guna memperkuat program Santripreneur di kalangan santri dan santriwati.

Program ini bertujuan membekali santri dengan keterampilan kewirausahaan berbasis kerajinan tangan (handycraft), sehingga mereka tidak hanya unggul dalam hafalan Al-Qur’an, tetapi juga memiliki kompetensi ekonomi yang mandiri. Sejalan dengan program pemerintah terkait penguatan ekonomi pesantren, beberapa media nasional seperti Kompas dan Republika juga telah banyak mengulas pentingnya pesantren berbasis wirausaha sebagai solusi pemberdayaan umat.

Administratur KPH Surakarta melalui Wakil Administratur, Bambang Sunarto menyatakan bahwa bantuan ini adalah bentuk kontribusi nyata Perhutani dalam penguatan ekonomi berbasis pesantren. “Pesantren hari ini tidak hanya menjadi pusat pendidikan agama, tapi juga pusat pemberdayaan ekonomi umat. Melalui TJSL ini, Perhutani ingin mendukung lahirnya santri yang produktif dan kreatif, dengan tetap menjaga nilai-nilai agama dan budaya,” ujarnya.

Bambang juga menambahkan bahwa sinergi seperti ini sejalan dengan visi Perhutani sebagai BUMN yang turut berperan dalam pembangunan sosial-ekonomi masyarakat di sekitar hutan.

Sementara itu, Mudir PPTQ Hamilul Qur’an, Ustaz M. Shofi Alkhoiroda’I menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas dukungan dari Perhutani. “Alhamdulillah, dana bantuan TJSL ini menjadi keberkahan untuk pesantren kami. Ini menjadi bekal penting bagi para santri untuk mengembangkan program Santripreneur yang selama ini kami rintis. Semoga Perhutani selalu diberkahi Allah dan segala program kerjanya dimudahkan serta dilancarkan,” ungkapnya.

Ustaz Shofi juga menegaskan bahwa bantuan ini akan difokuskan untuk peningkatan kompetensi santri di bidang produksi handycraft yang telah diasah melalui kerja sama dengan pengrajin profesional.

Dengan dukungan dari Perhutani, diharapkan program Santripreneur PPTQ Hamilul Qur’an mampu mencetak generasi santri yang tak hanya unggul dalam ilmu agama, tetapi juga tangguh secara ekonomi dan memiliki kontribusi nyata bagi masyarakat luas. Langkah ini menjadi bagian dari upaya membangun pesantren sebagai pusat penguatan ekonomi syariah berbasis komunitas, sebagaimana semangat nasional dalam mencetak wirausaha-wirausaha baru dari kalangan pesantren. (Kom-PHT/Ska/Mar)

Editor: Tri

Copyright © 2025