BONDOWOSO, PERHUTANI (03/06/20025) | Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo melakukan kunjungan kerja ke wilayah Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bondowoso, Jawa Timur, pada Sabtu (3/5). Kunjungan ini dilakukan dalam rangka meninjau langsung pelaksanaan program kemitraan agroforestry kopi yang dijalankan oleh Perum Perhutani melalui Project Management Office (PMO) Kopi & Kakao Nusantara.
Kegiatan peninjauan berlangsung di kawasan Petak 83F Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Blawan, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Sukosari. Wamen BUMN didampingi oleh Plt. Direktur Utama Perhutani, Natalas Anis Harjanto, serta sejumlah pejabat terkait, termasuk Asisten Deputi Bidang Industri Perkebunan dan Kehutanan Kementerian BUMN Faturohman, Direktur Keuangan Perhutani Sandy Mukhlisin, Direktur Utama PTPN III M. Abdul Ghani, dan Direktur Utama PTPN IV Jatmiko K. Santosa.
Dalam kunjungannya, Wamen BUMN meninjau langsung kebun kopi yang dikelola melalui skema kemitraan kehutanan bersama 40 petani dari masyarakat desa hutan. Program ini mengelola lahan seluas 18,06 hektar, dengan 14,06 hektar di antaranya telah ditanami berbagai jenis kopi sejak tahun 2019.
“Kami sangat mengapresiasi langkah Perhutani melalui model kemitraan seperti di KPH Bondowoso ini. Kopi Ijen yang dikembangkan masyarakat bersama Perhutani memiliki kualitas ekspor yang sangat baik. Perhutani menyediakan lahan, masyarakat menanam kopi, dibina oleh PTPN, dan hasilnya diolah menjadi produk bernilai tinggi. Ini adalah kolaborasi yang saling menguntungkan dan berkelanjutan,” ujar Kartika.
Program kemitraan ini merupakan bagian dari implementasi Asta Cita keenam Presiden Prabowo Subianto, yakni membangun dari desa dan dari bawah, dengan tujuan memperkuat ekonomi masyarakat pedesaan melalui pengembangan sektor produktif berbasis potensi lokal. Selain itu, program ini juga mendukung arahan Kementerian BUMN untuk mengintegrasikan Kemitraan Kehutanan Perhutani (KKP) dengan Kelompok Kemitraan Kehutanan Perhutani Produktif (KKPP), guna menciptakan ekosistem usaha rakyat yang berdaya saing.
Plt. Direktur Utama Perhutani, Natalas Anis Harjanto, menegaskan komitmen Perhutani dalam mengembangkan program-program agroforestry berbasis kemitraan. “Melalui PMO Kopi & Kakao Nusantara, kami mendorong terciptanya nilai tambah bagi masyarakat dan UMKM lokal. Bersama Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), kami tidak hanya berfokus pada produktivitas dan kualitas tanaman, tetapi juga pada keberlanjutan ekonomi masyarakat desa hutan,” ungkap Natalas.
Rangkaian kunjungan juga mencakup peninjauan terhadap berbagai produk kopi hasil binaan Perhutani yang dikembangkan oleh sejumlah LMDH di wilayah KPH Bondowoso. Model kemitraan ini melibatkan kolaborasi antara Perhutani, mitra penggarap, KKP, KKPP, business advisor, serta penyedia sarana produksi pertanian. Seluruh proses transaksi dan pendanaan difasilitasi secara digital melalui aplikasi Socioforest, guna memastikan transparansi, efisiensi, dan akuntabilitas dalam pelaksanaan program. (Kom-PHT/Bdw/YL)
Editor:Lra
Copyright©2025