BANYUWANGI UTARA, PERHUTANI (28/04/2025) | Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyuwangi Utara bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyelenggarakan Konservasi dan Edukasi lingkungan mengenai Penemuan Rafflesia Zollingeriana yang bertempat di Kampung Batara, Desa Papreng, Kelurahan Kalipuro, Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi, pada Senin (28/09).

Rafflesia Zollingeriana ditemukan tumbuh di petak 68a seluas 478 hektare di kawasan hutan HAS RPH Gombeng, BKPH Ketapang, KPH Banyuwangi Utara, dan tersebar di 37 titik. Bunga ini merupakan spesies unik dan langka yang hanya ditemukan 15 provinsi di Indonesia, termasuk Jawa Timur serta merupakan flora yang dilindungi keberadaannya sesuai dengaan Undang-Undang No. 5 Tahun 1990, PP No. 7 Tahun 1999, dan Permen LHK No. P.106 Tahun 2018.

Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Kepala KPH Banyuwangi Utara Edy Purwanto, Asper BKPH Ketapang Heru Nurrahman, KRPH Gombeng Sutikno, Febrina Artauli Siahaan dari Pusat Riset Botani Terapan BRIN, Dewi Lestari dari Pusat Riset Ekologi dan Etnobiologi BRIN, didukung oleh Septi Andriki Penggiat Konservasi Rafflesia dari Bengkulu, Nurul Huda Sani, Polhut Terampil BKSDA Wilayah 13, serta tokoh Pemerhati Lingkungan.

Edy Purwanto selaku Wakil Kepala KPH Banyuwangi menegaskan bahwa Rafflesia Zollingeriana telah dimasukkan dalam Kawasan Bernilai Konservasi Tinggi (KBKT) dan sesuai dengan prinsip pengelolaan hutan berkelanjutan Forest Stewardship Council (FSC) prinsip ke-9, yaitu nilai konservasi tinggi.

“Melalui konservasi dan edukasi lingkungan, kami sangat berharap Rafflesia Zollingeriana terjaga agar kekayaan dan keragaman flora dan fauna di Kawasan hutan HAS RPH Gombeng, BKPH Ketapang, KPH Banyuwangi Utara tetap Lestari,” imbuh Edy.

Sementara itu penggiat Konservasi Rafflesia dari Bengkulu mengatakan “Kami sangat antusias dan mendorong kegiatan ini untuk menambah kekayaan jenis tumbuhan di BKSDA Banyuwangi,” tegas Nurul Huda Sani. (Kom-PHT/BWU/Wins)

Editor:Lra
Copyright©2025