TVONENEWS.COM (02/10/2021) | Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember mendeklarasikan dirinya sebagai Pusat Kopi Robusta Terbaik se-Indonesia.

Terkait hal itu, Bupati Jember Hendy Siswanto menggandeng Pusat penelitian Kopi dan Kakao (Puslit Koka) Indonesia. Nantinya ada lebih dari 30 ribu hektare luas lahan di Jember yang akan dikelola untuk mengembangkan potensi kopi robusta.

“Terkait lahan potensial di Jember ini ada sekitar 32 ribu hektare are. Mulai Jember wilayah bagian utara dan bagian timur, mulai dari lahan ketinggian di atas 300 meter yang selama ini dikembangkan di Jember,” kata Dirut Puslit Koka Jember Agung Wahyu Susilo saat dikonfirmasi di sela kegiatan.

Namun demikian, diakui oleh Agung, ada beberapa ratus lahan dari 32 ribu hektare itu yang berada di wilayah Perhutani.

“Memang sebagian itu 500 sampai 700 (luas lahan) overlap (melintas) dengan area perhutani,” sebutnya.

Akan tetapi kondisi saat ini, lanjutnya, komoditas kopi adalah sebagian dari perhutanan sosial.

“Bahkan itu sudah diakui secara internasional,” sambungnya.

Sehingga dengan aturan tersebut, menurut Agung, pengembangan kopi di areal perhutanan yang dikelola Perhutani tidak akan bertentangan dengan konsep lingkungan.

“Apalagi kopi yang kami kembangkan dari Puslit Koka, adalah kopi yang super. Sehingga di samping menghasilkan kopi, juga untuk konservasi air dan tanah,” ungkapnya.

“Ke depannya akan sinergi dengan lingkungan, tapi dengan pemberdayaan dengan masyarakat di sekitar,” imbuhnya.

Menanggapi hal ini, Bupati Hendy menyambut baik jawaban positif dari Puslit Koka setempat untuk bersinergi dan mengembangkan potensi kopi di Jember.

“Sebenarnya Jember memang tidak salah jika dikatakan pusat kopi robusta terbaik di Indonesia, bahkan di dunia nantinya,” kata Hendy.

Selanjutnya untuk mengamini deklarasi yang dilakukan itu, lanjut Hendy, sasaran dari pengembangan komoditas kopi itu adalah para petani.

“Adalah dengan nantinya, petani-petani kita manage yang baik, berapa jumlah petani khusus kopi. Nanti akan kita tinjau dengan puslit ini bagian dari edukasi kepada petani-petani kita,” ucapnya.

Para petani tersebut akan mendapat pelatihan mulai dari cara menanam, pembibitan, dan pemberian pupuk.

“Akan kita awasi semuanya,” pungkas Hendy. (Sinto Sofiadin/act)

Sumber : tvonenews.com

Tanggal : 2 Oktober 2021