Suara Merdeka – Upacara sedekah bumi di Desa Paguyangan, Kecamatan Bantarbolang, Pemalang dimeriahkan tumpeng jumbo, Kamis (29/10) pagi. Pada hari itu sekitar 400 warga antusias mengikuti tradisi tahunan sedekah bumi sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan.

Acara seperti biasanya dilakukan dengan memanjatkan doa-doa dan makan bersama. Kepala Desa Paguyangan Harso mengatakan, sedekah bumi tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Kali ini pemotongan tumpeng jumbo menambah memeriahkan acara tradisi di desa pinggir hutan itu. Rencananya tahun depan tumpeng jumbo akan dijadikan ikon desa itu.

”Kegiatan ini menelan dana Rp 32 juta. Berasal dari swadaya masyarakat, kas pemerintah desa, dan bantuan dari Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Sejahtera,” kata Harso.

Wayang Kulit Ketua LMDH Sejahtera Paguyangan Supriyadi menambahkan, sedekah bumi selain dimeriahkan dengan nasi tumpeng jumbo juga diadakan pagelaran wayang kulit karena sudah menjadi tradisi. Kegiatan LMDH Sejahtera sejak terbentuk 2003 sebagai mitra sejajar dengan Perhutani sudah banyak. Salah satu kegiatannya berupa pengamanan dan sumberdaya hutan. Yaitu ikut menjaga tegakan pohon jati agar tetap utuh sampai dapat di panen. Panen yang diperoleh kemudian dibagi hasil dengan Perhutani.

Kegiatan lainnya menanam tanaman porang di bawah tegakan pohon jati. Kegiatan itu merupakan bentuk kepedulian Perhutani Pemalang terhadap masyarakat desa hutan. Sebab hasil produksi tanaman porang tidak dibagi hasil penjualannya. Seluruhnya untuk membantu penghasilan masyarakat desa Paguyangan.

Program kerja tahun 2015-2016 LMDH Sejahtera akan melakukan budi daya ternak lele dalam rangka pengembangan usaha produksi. Rencana akan dibentuk pula koperasi. Sedekah bumi dihadiri pejabat Muspida dan Muspika serta pejabat terkait Perum Perhutani KPH Pemalang.

(sf-48)

Sumber : Suara Merdeka, hal. 24
Tanggal : 2 November 2015