LAWU DS, PERHUTANI (03/09/2022) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Lawu Ds  menerima kunjungan dari tim Direktorat Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) Direktorat Usaha Jasa Lingkungan dan Hasil Hutan Bukan Kayu (Jasling & HHBK) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada, Kamis (01/09)

Kegiatan tersebut dalam rangka melakukan pembinaan teknis (Bimtek) Usaha Jasling & HHBK pada Perum Perhutani selama 4 (empat) hari dengan tujuan dimulai dari Tempat Penampungan Kayu (TPK) Glonggong, wana wisata Tirto Gumarang dan jalur pendakian cemoro sewu termasuk lokasi situs.

Kemudian dilanjutkan ke sadapan getah dan berdialog dengan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Lawu Permai untuk mengetahui langsung tentang pengelolaan hutan dengan cara Penjanjian Kerja Sama (PKS) yang dikelola LMDH dalam pemanfaatan penggeloaan lahan hutan.

Hadir Kepala Seksi Penilaian Kinerja Usaha, Untung Satrio, bersama tim 4 orang, Administratur KPH Lawu Ds, Loesy Triana beserta jajaran dan Asisten Perhutani (Asper) Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Lawu Selatan juga Kepala TPK turut mendampingi selama di KPH Lawu Ds.

Administratur KPH Lawu Ds, Loesy Triana saat closing menyampaikan terimakasih atas kunjungan dari Dirjen Kementrian LHK untuk mengadakan pembinaan di wilayah KPH Lawu Ds.

Kami bersama jajaran akan berkomitmen sesuai visi misinya untuk mengelola sumberdaya hutan secara lestari dan senantiasa peduli kepada kepentingan masyarakat dan lingkungan, ujarnya.

“Harapan setelah mendapat pembinaan dan petunjuk pelaksanaan pengelolaan hutan selam 4 hari kami bersama tim akan terus memacu, berbenah serta akan selalu memperhatikan kelestarian hutan, kita akan selalu mengandeng LMDH juga masyarakat sekitar hutan,” tutup Loesy

Ditempat sama Untung Satrio, Ketua Tim Bimtek Usaha Jasling & HHBK KLHK, menyampaikan, bahwa kunjungannya bersama  kali ini ke KPH Lawu Ds pertama bersilahturahmi di samping itu untuk melihat langsung perkembangan usaha jasa lingkungan sebagai bentuk koordinasi, sekaligus evaluasi terutama dalam meningkatkan kinerja usaha jasa lingkungan bidang wisata alam serta hasil hutan bukan kayu.

Kami berharap secara ekonomis kedepan HHBK dan Jasling memiliki nilai ekonomi tinggi dan meningkatkan pendapatan nasional serta pendapatan daerah juga kesejahteraan masyarakat, sehingga perlu diupayakan langkah strategis usaha HHBK dan pengelola wisata alam yang dikerja sama dengan LMDH di samping dikerjasamakan dengan pihak ketiga atau investor, ungkap Untung.

Semoga dengan sinergitas yg telah berjalan antara Perhutani dan LMDH juga investor dapat memberikan manfaat kepada masyarakat juga Perhutani serta terjaganya ekosistem lingkungan dalam kawasan hutan. (Kom-PHT/Lwds/Eko)

 

Editor : Uan

Copyright © 2022