BANYUWANGI SELATAN,PERHUTANI (29/6/2025) | Dalam upaya turut melestarikan tradisi dan budaya petik laut di momen bulan Suro (Muharam 1447 H) Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyuwangi Selatan bersama Wabup Banyuwangi dan jajaran, TNI-Polri dan pihak terkait lainnya hadiri Gelaran Petik Laut di Pantai Lampon petak 81e RPH Kesilirbaru BKPH Sukamade Desa Pesanggaran Kec. Pesanggaran Banyuwangi pada Jum’at (27/6).
Admnistratur Perhutani KPH Banyuwangi Selatan pada kegiatan tersebut, menyampaikan “apresiasi pada Pemkab Banyuwangi dan Masyarakat Nelayan Dusun Lampon Desa Pesanggaran atas komitmen dan konsistensinya menjaga dan melestarikan tradisi Petik Laut yakni Tradisi Larung Sesaji yang telah diwariskan turun-temurun sejak tahun 1927 atau sekitar 98 tahun lalu, ritual yang digelar setiap tanggal 1 suro penanggalan jawa adalah bentuk sedekah laut masyarakat nelayan, dan masuk dalam kalender Banyuwangi Festival dari Pemkab Banyuwangi,” ungkapnya.
Selanjutnya Wakil Bupati Banyuwangi Mujiono yang turut hadir dalam prosesi tersebut, mengapresiasi semangat warga nelayan Lampon dalam melestarikan tradisi budaya. “Tradisi Petik Laut bukan hanya sekedar ritual tahunan, akan tetapi hal ini merupakan cerminan kekuatan gotong-royong masyarakat nelayan pesisir Lampon Pesanggaran. Hal ini menunjukkan wujud kuatnya nilai kebersamaan yang telah dirawat masyarakat lampon secara turun-temurun,” ungkapnya.
Mujiono menambahkan bahwa “Pemkab Banyuwangi terus mendukung tradisi budaya ini dengan memasukkannya dalam kalender Banyuwangi Festival (B-Fest), kami juga berpesan agar masyarakat nelayan menjaga dan melestarikan laut sebagai sumber kehidupan masyarakat pesisir lampon, laut harus kita jaga bersama, jangan dikotori atau dirusak, jangan buang sampah dilaut atau disungai mari kita jaga bersama, karena dari lautlah sumber utama penghasilan yang didapat para nelayan, termasuk jaga kelestarian hutan juga,” pesan Mujiono.
Sementara itu, Tokoh masyarakat Lampon yang juga Ketua Panitia kegiatan Suharsono, mengatakan “ritual diawali dengan arak-arakan sesaji berupa kepala sapi, hasil bumi dan hasil laut dari Kampungbaru menuju Pantai Lampon, tempat berlangsungnya ritual sejauh 1 km. Sebelum dilarung, para nelayan dan tokoh masyarakat memanjatkan doa bersama ditepi pantai untuk memohon keselamatan dan rizki yang melimpah,” terangnya.
Lanjut Suharsono menyampaikan “terima kasih pada Wakil Bupati Banyuwangi, Perhutani Banyuwangi Selatan, TNI-Polri, Kadis Budpar Banyuwangi, Muspika Pesanggaran, Dinas terkait, media dan pihak lainnya atas support dan dukungan atas Gelaran Petik Laut ini yang sudah turun-temurun sejak tahun 1927 lalu, acara ini merupakan komitmen kami selaku masyarakat nelayan untuk menjaga dan melestarikan tradisi budaya dari leluhur, dan sekali lagi kami sampaikan terima kasih pada Pemkab Banyuwangi yang memasukkan Gelaran Petik Laut dalam Kalender Banyuwangi Festival, dan pihaknya siap merawat, menjaga kebersihan dan kelestarian laut termasuk kelestarian kawasan hutan sekitar Pantai Lampon,” pungkasnya. ( Kom-PHT/Bws/Dik).
Editor:Lra
Copyright©2025