ANTARANEWS.COM (28/05/2021) | Forum Human Capital Indonesia (FHCI) menyalurkan bantuan untuk perbaikan dan pembangunan sekolah dasar di wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, yang rusak akibat gempa bumi pada 10 April 2021.

Koordinator Kemitraan, Promosi, dan Event FHCI Sulung Raspati mengatakan bantuan sebesar Rp100 juta tersebut akan dipergunakan untuk perbaikan dan pembangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Jogomulyan dan SDN 1 Sumbertangkil, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang.

“Untuk di Malang ini, kami memberikan bantuan untuk renovasi dua unit sekolah, masing-masing sebesar Rp50 juta,” kata Sulung kepada ANTARA di Malang, Jumat.

Sulung menjelaskan bantuan dari FHCI untuk perbaikan dan pembangunan dua sekolah dasar tersebut dipilih karena sekolah merupakan pusat pengembangan talenta muda. Hal itu sesuai dengan sasaran dari FHCI.

Menurut Sulung, berdasarkan data yang diterima FHCI, sejauh ini, bantuan untuk perbaikan sekolah di Kabupaten Malang, mayoritas dipergunakan untuk perbaikan gedung SMP dan SMA.

“Perbaikan untuk saat ini masih fokus di SMP dan SMA. Oleh karena itu, kami menyasar perbaikan untuk sekolah dasar,” kata Sulung.

Ia menambahkan bantuan yang disalurkan saat ini, secara nominal tidak terlalu besar. Namun, FHCI mengharapkan dengan adanya bantuan tersebut, paling tidak bisa sedikit meringankan beban yang ditanggung oleh Pemerintah Kabupaten Malang.

“Kami coba untuk meringankan. Kami tidak bisa membantu banyak, tapi ini bisa meringankan dan diharapkan program kegiatan belajar mengajar, bisa segera dilaksanakan,” kata Sulung.

Nantinya, lanjut Sulung, FHCI juga akan melakukan analisis kepada masyarakat terdampak gempa bumi di wilayah Kabupaten Malang tersebut. Jika diperlukan adanya proses trauma healing, pihaknya akan kembali memberikan bantuan tersebut.

“Kami akan lihat, apakah di sini dibutukan. Jika dibutuhkan, kami akan kembali memberikan bantuan melalui proses trauma healing dengan mendatangkan pakar bidang konseling,” kata Sulung.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang Rachmat Hardijono menambahkan Pemerintah Kabupaten Malang dan warga mengapresiasi bantuan yang disalurkan FHCI tersebut.

“Atas nama Pemerintah Kabupaten Malang, dan masyarakat kami berterima kasih sudah dibantu untuk perbaikan sekolah kita,” kata Rachmat.

Bantuan FHCI tersebut diharapkan mampu mempercepat prose pemulihan dampak gempa, khususnya untuk bidang pendidikan. Kegiatan belajar mengajar baru bisa dilakukan jika bangunan sekolah sudah dinyatakan aman.

“Ini untuk mempercepat sekaligus mengakselerasi pembelajaran tatap muka, khususnya sekolah yang tidak aman untuk pembelajaran tatap muka bagi anak-anak, dan guru,” kata Rachmat.

Gempa bumi yang mengguncang wilayah Kabupaten Malang pada 10 April 2021 menyebabkan 10.482 unit rumah di 32 kecamatan mengalami kerusakan. Sebanyak 4.490 rumah rusak ringan, 4.104 rumah rusak sedang, dan 1.888 rumah lainnya mengalami rusak berat.

Selain itu, sebanyak 641 fasilitas umum juga rusak, yang terdiri dari 226 sekolah, 233 rumah ibadah, 23 unit fasilitas kesehatan, dan 159 fasilitas umum lainnya. Dari total 226 unit sekolah yang rusak, kurang lebih sebanyak 200 sekolah yang rusak merupakan PAUD, SD, dan SMP.

“Untuk SD, SMP, termasuk PAUD yang mengalami kerusakan itu sebanyak 200 unit sekolah,” kata Rachmat.

Bantuan yang disalurkan oleh FHCI ke wilayah Kabupaten Malang tersebut, merupakan bantuan dari beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN). BUMN yang berpartisipasi pada penyaluran bantuan itu adalah PT Telkom Indonesia, PT Bank Tabungan Negara, dan PT Semen Gresik.

Kemudian, PT Pelabuhan Indonesia I, PT Kawasan Indutri Medan, PT Sarinah, PT Yodya Karya, Perum Perhutani, PT Pelabuhan Indonesia IV, PT Dahana, PT jakarta Industrial Estate Pulo Gadung, PT Pertamina, Perum Percetakan Uang Republik Indonesia, dan Perum Jasa Tirta II. Selain itu juga PT Adhi Karya, PT Bio Farma, PT Indonesia Asahan Alumunium, PT pegadaian, dan PT Waskita Karya.

Sumber : antaranews.com

Tanggal : 28 Mei 2021