Okezone, JAKARTA – Perum Perhutani mencatat pendapatan perusahaan pada semester pertama sebesar Rp1,77 triliun, akan tetapi sampai dengan Agustus 2013, Perhutani mencatat pendapatan sebesar Rp2,37 triliun.

Direktur Utama Perum Perhutani Bambang Sukmananto mengatakan, pendapatan tersebut didapat Perhutani dari hasil penjualan kayu bundar dalam negeri Rp1,13 triliun. Lalu, penjualan kayu olahan di dalam negeri sebesar Rp54,69 miliar, untuk ekspor industri kayu dari finished product sebesar Rp84,72 miliar.

“Pendapatan dari penjualan hasil industri non kayu sebesar Rp320,02 miliar, ekspor industri nonkayu sebesar Rp721,43 miliar dan usaha wisata sebesar Rp47,457 miliar,” ujar Bambang saat diskusi bersama wartawan di Jakarta, Rabu (9/10/2013).

Sedangkan, Bambang menambahkan hasil evaluasi kinerja sampai semester satu bulan Juni 2013, telah mencatatkan laba bersih mencapai Rp465,12 miliar, atau naik 238 persen dari Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) yang ditetapkan sebelumnya.

Menurut Bambang, penghasilan pendapatan perusahaan terbesar berasal dari penjualan kayu logs (kayu bundar) dan pendapatan kedua dari hasil industri gondorukem. Dapat kita ketahui, gondorukem merupakan produk olahan dari getah pinus. Ekspor untuk produk gondorukem ini melonjak 12 persen dari angka RKAP.

“Sampai saat ini Perhutani merupakan penghasil gondorukem terbesar di Indonesia dan produk ini adalah bahan baku utama untuk industri minyak, cat, tinta printer dan lainnya,” tutupnya. (dan)
(wdi)

Jurnalis : Hendra Kusuma
Okezone | 09 Oktober 2013 | 14.54 WIB