KUDUS (KR) – Hutan produksi Patiayam di Desa Terban Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus siap dikembangkan menjadi daerah ekowisata atau tempat wisata berwawasan lingkungan. Kawasan yang selama ini dikenal dengan situs peninggalan fosil purba, juga memiliki potensi luar biasa untuk pengembangan wisata alam maupun budaya. Selain juga bisa dijadikan lokasi out bound maupun jalur offroad dengan memanfaatkan lahan di luar zona inti.
Kabid Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Sancaka Dwi Supani mengatakan, Perum Perhutani telah mempersilahkan hutan produksi dikelola dan dikembangkan menjadi ekowisata sesuai potensi daerah masing-masing. Hal itu disampaikan pada pertemuan di Solo bersama daerah lain di Jawa Tengah akhir Juni lalu.
“Dengan adanya dukungan dan kemudahan seperti itu, pelu-ang pengembangan Situs Patiayam di kawasan hutan tersebut semakin terbuka lebar. Saat ini, di Desa Terban sudah ada bangunan khusus untuk penampungan fosil purba. Bangunan itu sebagai embrio yang selanjutnya kami kembangkan menjadi se-buah museum,” ujarnya, Minggu (14/7).
Berbagai koleksi fosil yang ditemukan di kawasan Situs Patiayam, yaitu Stegodon Thigonochepalus (gajah purba), Elephas Sp (sejenis gajah purba), Ceruss Zwaani dan Cervus Lydekkeri Martin (sejenis rusa). Selain itu terdapat Rhinoceros Sondaicus (badak), Brachygnatus Dubois (babi), Felis Sp (macan), Bos Bubalus Palaeokarabau (sejenis kerbau), dan Bos Banteng Alaeosondaicus, serta Crocodilus sp (buaya).
Sedang hasil temuan tim ahli yang melakukan penelitian serta penggalian di lokasi Situs Patiayam, yaitu kaki gajah, pecahan tulang iga dari kerbau purba, gigi dan tulang rusa, tulang iga dan tulang kaki kerbau, masing-masing ditemukan pada November 2007. Sejumlah warga sekitar juga menemukan fosil serupa di pegunungan hutan Patiayam, terutama petani yang menggarap pertanian di pegunungan tersebut. Pada Maret 2010, masyarakat juga menyerahkan 38 fosil basil temuan di kawasan Situs Patiayam kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kudus. Fosil tersebut meliputi fosil gajah, kerbau, banteng, rusa, dan badak sebagai fosil terbaru. (Trq)-s
Kedaulatan Rakyat | 15 Juli 2013 | Hal.9