KEDU SELATAN, PERHUTANI (06/06/2022) | Hutan Pinus Kalilo merupakan Wisata Alam Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kedu Selatan dengan pemandangan yang asri. Wisata ini berlokasi di dusun Kalilo desa Tlogoguwo kecamatan Kaligesing Kabupaten Purworejo, Senin (06/06).

Hutan Pinus Kalilo berada di kawasan perbukitan Menoreh. Perbukitan ini merupakan pegunungan yang membentang di wilayah Kulon Progo, Purworejo dan Magelang dengan ketinggian kurang lebih 800 meter diatas permukaan laut (mdpl). Topografi perbukitan Menoreh juga unik, dimana banyak bukit dan lembah. Hutan tropis dan hutan pinus mendominasi pegunungan ini, sehingga kelembaban udara di lokasi tersebut tinggi. Tak heran, wisata di kawasan pegunungan Menoreh menyajikan udara segar, sejuk dengan pemandangan alam perbukitan yang hijau serta asri.

Administratur KPH Kedu Selatan melalui wakilnya, Anthonie Alfrits Tandayu menjelaskan wisata Hutan Pinus Kalilo, masuk kawasan hutan Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Katerban, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan Purworejo, KPH Kedu Selatan.

“Obyek wisata ini dikerjasamakan dengan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Rukun Lestari desa Tlogoguwo. Sedangkan pengelolaan langsung oleh Karang Taruna Mukti Tama. Diharapkan dengan adanya obyek wisata ini akan meningkatkan perekonomian masyarakat setempat dengan tetap menjaga kelestarian hutan serta tidak mengubah bentang alam,” ujarnya.

Lebih lanjut Anthonie juga berpesan kepada pengunjung untuk turut menjaga kebersihan, tidak merusak atau mengganggu tanaman ataupun hewan yang ada di lokasi wisata, agar hutan tetap memberi manfaat untuk kehidupan.

Koordinator wisata Hutan Pinus Kalilo, Slamet menyampaikan bahwa tiket masuk ke wisata Hutan Pinus Kalilo hanya Rp 5000,- saja. Beberapa spot Kalilo antara lain puncak Titanic, jembatan layang, puncak Kalilo, hammock serta beberapa wahana permainan menarik. Tersedia lahan parkir, mushola, kamar mandi warung makan serta jasa foto. Namun Slamet juga menyarankan agar pengunjung saat berfoto agar tetap hati-hati karena disini banyak jurang. “Akan lebih baik mengambil gambar pada tempat yang telah disediakan,” pungkasnya. (Kom-PHT/Kds/Rwi)

Editor : Aas

Copyright©2022