PROBOLINGGO, PERHUTANI (17/01/2022) | Peduli korban awan panas guguran Gunung Semeru, Ikatan Istri Karyawan (IIK) Perhutani Korwil II Jawa Timur (Jatim) memberikan bantuan senilai Rp. 48,5 juta untuk korban terdampak di Desa Kamarkajang Kecamatan Candipuro, Lumajang, pada Sabtu (15/1).

Ketua IIK-Perhutani Korwil II Jatim Titin Karuniawan mengatakan, bahwa bantuan berupa uang tunai diserahkan melalui Posko BPPD Kabupaten Lumajang sebesar Rp. 25 juta kepada Dafa Rizki Akbar dari BPBD Kabupaten Lumajang di Posko Desa Kamarkajang.

Sedangkan untuk bantuan senilai Rp, 23,5 juta diterima oleh Ketua IIK-Perhutani Cabang Probolinggo Sri Surya Ida Jatiyana, ujar Titin.

Khusus yang diserahkan kepada IIK-Perhutani Cabang Probolinggo senilai 23,5 juta, kata Titin, adalah untuk pembelian barang yang sangat diperlukan oleh pengungsi, dan agar bantuan itu didistribusikan langsung dari rumah kerumah yang ditempati oleh pengungsi, ujarnya.

Titin menambahkan, bantuan tersebut sebagai bentuk rasa berbagi untuk sedikit meringankan beban dan kesulitan terhadap korban terdampak awan panas guguran Gunung Semeru.

“Saya sangat terharu atas kepedulian IIK Perhutani terhadap masyarakat terdampak, semoga bermanfaat dan memberi berkah kepada kita semua,” tutupnya.

Ditempat yang sama Sri Surya Ida Jatiyana menyampaikan, pihaknya akan meneruskan bantuan tersebut kepada pengungsi, karena ini amanah akan kami lakukan sebaik-baiknya, katanya.

Sri Surya menambahkan bahwa selain bantuan yang diberikan oleh IIK-Perhutani Korwil II Jatim, masih ada lagi bantuan dari Perwita Wana Kencana sebesar Rp. 5,5 juta dan dari IIK-Perhutani Probolinggo sendiri Rp. 5 juta.

“Bantuan uang tunai yang kami terima itu akan dibelanjakan berupa barang yang sangat dibutuhkan, dan akan didistribusikan langsung ke pengungsi,” pungkasnya.

Sementara itu Dafa Rizki Akbar mewakili dari BPBD Kabupaten Lumajang menyampaikan terimakasih atas kepedulian IIK Perhutani Korwil II Jatim atas donasi yang telah di berikan, dan harapannya bisa bermanfaat untuk korban awan panas guguran Semeru, katanya.

Terimakasih juga kepada Perhutani karena lahannya bisa digunakan untuk lokasi hunian sementara (Huntara) yang sudah dalam tahap pembangunan.  “Semoga segera selesai sehingga pengungsi bisa segera pindah ke Huntara tersebut,” pungkas Dafa. (Kom-PHT/Pbo/Rfk)

 

Editor : Dpt

Copyright©2022