KOTABARU, INHUTANI I (09/08/2023) |  PT Inhutani I Unit Manajemen Hutan Alam (UMHA) Pulau Laut Divisi Regional Kaimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat (KSTB)  berpartisipasi dalam Sosialisasi Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana di Kantor Kecamatan Pulau Laut Tengah jalan Raya Tanjung Serdang Km 40 Kecamatan Pulau Laut Tengah Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan (9/8).

Acara tersebut dihadiri oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kotabaru, Hendra Indrayana, Sekretaris Camat Pulau Laut Tengah Ibrahim, Kepala Kepolisan Sektor Pulau Laut Tengah Mursani, Komandan Rayon Militer Pulau Laut Tengah diwakili Sersan Kepala M. Ansori dan jajaran karyawan UMHA Pulau Laut.

Manajer PT Inhutani UMHA, Repolita di halaman Kantor Divre KSTB saat melepas peserta sosialisasi  memberikan arahan agar selalu waspada dalam menghadapi bulan Agustus hingga Oktober 2023, karena cuaca panas ektrem masih berpotensi terjadi.

Repolita juga menyampaikan untuk waspada terhadap kejaidan kebakaran hutan juga meningkatkan koordinasi dengan pihak terkait. “Saya berharap melalui sosialisasi  ini dapat mempertegas kesiapsiagaan, memperkuat sinergisitas dan kolaborasi dalam upaya mencegah kebakaran hutan dan lahan di UMHA Pulau Laut khususnya,” pungkasnya.

Sementara itu, dalam sambutannya Kepala BPBD Kab. Kotabaru, Hendra Indrayana menyampaikan bahwa pada setiap perusahaan agar senantiasa bekerjasama dalam menghadapi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) karena sebagian lahan yang terdapat di kabupaten Kotabaru merupakan wilayah kerja perusahaan.

“Setiap perusahaan yang bergerak dalam sektor Kehutanan berkewajiban menggunakan aplikasi Sistem pengawasan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) “SiPongi” yang dikembangkan menjadi dasar untuk mencegah terjadinya karhutla melalui deteksi dini hotspot/titik panas, serta menjadi sumber informasi paling valid untuk masyarakat”, tegas Hendra Indrayani.

Sekretaris Camat Pulau Laut Tengah, Ibrahim menyampaikan bahwa kebakaran hutan mengakibatkan hutan menjadi gundul, sehingga tidak mampu lagi menampung cadangan air disaat musim hujan, hal ini dapat menyebabkan tanah longsor ataupun banjir. “Kita harus siap dalam menanggulangi bencana agar peristiwa kebakaran terjadi secara beruntun pada tahun 2015 lalu tidak terulang lagi,” ujar Ibrahim. (Kom-Inh1/KSTB/DP)

Editor: Ywn

Copyright@2023