MEDAN, INHUTANI IV (19/10/2020) | PT Inhutani IV bersama Dirjen Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (PDAS HL) lakukan pengembangan penanaman macadamia di daerah tangkapan air Danau Toba sebagai upaya rehabilitasi hutan dan lahan yang ada pada Daerah Tangkapan Air (DTA) Danau Toba.

PT Inhutani IV telah menyemaikan benih  Macadamia Integrifolia di persemaian milik PT. Inhutani IV di Sirube-rube, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara untuk menghasilkan bibit yang berkualitas sehingga dapat mendukung program Dirjen BPDAS HL dan masyarakat yang ingin ikut langsung membudidayakan tanaman macadamia.

Harapannya dari program ini PT Inhutani IV sebagai Anak Perusahaan BUMN Kluster Kehutanan dapat menjadi salah satu pelopor pengembangan Macadamia Integrifolia di Indonesia.

Sejak 2019 Inhutani IV telah melakukan kerjasama dengan salah satu pengembang tanaman Macadamia Integrifolia yaitu Eureka Macadamia Management di Australia dengan mengimpor sebanyak 15,7 Ton Benih Macadamia Integrifolia sampai dengan tahun 2020.

Plt Direktur Utama PT Inhutani IV Andi Purwadi yang pernah secara langsung mengunjungi kebun macadamia Eureka Macadamia Management di Australia bersama dengan Dirjen PDAS HL menyatakan bahwa pengembangan tanaman  ini akan menjadi salah satu peluang bisnis bagi PT Inhutani IV kedepannya.

Founder Eureka Macadamia Management Kim Wilson mengatakan bahwa Kacang Macadamia Integrifolia sangat cocok dikembangkan di Daerah Sumatera Utara Khususnya kawasan sekitar Danau Toba.

Tanaman Macadamia sendiri terdiri dari tujuh spesies. Spesies macadamia tersebut antara lain, Macadamia claudiensis, Macadamia grandis, Macadamia integrifolia, Macadamia jansenii, Macadamia ternifolia, Macadamia tetraphylla, Macadamia whelanii. Hanya dua spesies macadamia yang diambil kacangnya yaitu Macadamia integrifolia dan Macadamia tetraphylla. Spesies lainnya memiliki biji yang beracun (kandungan racun cyanogenic glycosides) atau tidak bisa dimakan. Macadamia integrifolia memiliki nilai ekonomi dan nilai ekologi yang tinggi karena buahnya sangat diminati di pasaran dan sangat cocok dijadikan tanaman rehabilitasi hutan dan lahan (RHL). (Kom-IHT4/TSN)

Editor : Ywn

Copyright©2020