MEDAN, INHUTANI V (18/11/2022) | Inhutani V kembangkan kompos blok, dalam rangka memaksimalkan presentase pertumbuhan tanaman agar lebih cepat sehingga proses kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) menjadi lebih optimal.

Sebelumnya Inhutani V telah melakukan kerjasama kegiatan RHL seluas 1100 hektar di tahun 2022 serta melakukan pemanfaatan bahan organik menjadi kompos blok. Kompos blok merupakan salah satu inovasi untuk mengaplikasikan pupuk organik untuk media tanam dengan bentuk blok silinder padat yang umumnya digunakan sebagai media pembibitan tanaman. Alasan penggunaan metode kompos blok dinilai lebih efisien digunakan untuk proses reklamasi lahan pasca tambang.

Kompos blok dapat dibuat dari limbah organik seperti ; kotoran ternak, EM4 (bahan penguarai mikroorganisme), molasses (tetes tebu), air, tanah, dan tepung kanji (bahan perekat). Pembuatan kompos blok hampir sama dengan pembuatan kompos biasa. Langkah pertama pembuatan kompos blok yaitu pencampuran bahan organik menjadi satu. Kemudian dilarutan menggunakan tepung kanji setelah itu dilakukan pengepresan dengan alat pres hingga menjadi padat dan berbentuk blok.

Senior Executive Vice President (SEVP) Perencanan dan Pemasaran, Dadhut Sarjono saat melakukan kunjungan kerja ke wilayah kerja General Manager di Sumatra Utara dan Aceh pada Kamis (18/11) menyampaikan turut mendukung kegiatan yang dilakukan oleh Tim RHL. Dia menjelaskan bahwa keunggulan kompos blok adalah perawatan cukup dilakukan sekali dan tidak perlu dilakukan pemupukan ulang. Dikarenakan unsur hara dalam kompos blok didesain sebagai pupuk majemuk yang kandungan unsur hara lebih banyak dibandingkan kompos lainnya dan bersifat mengikat air.

“Kompos blok sangat cocok bila penanaman di lokasi yang memiliki curah hujan rendah. Aplikasi kompos blok akan menghemat biaya pemeliharaan tanaman, khususnya proses pemupukan” terang Dadhut.

Diharapkan dengan pemanfaatan bahan organik menjadi kompos blok yang telah  dikembangkan oleh Inhutani V ini dapat mengoptimalkan persentase pertumbuhan tanaman untuk keberhasilan rehabilitasi khususnya di areal lahan kritis yang memiliki curah hujan rendah. (Kom-INH5/SRP)

Editor : Ywn

Copyright©2022