BANDUNG UTARA, PERHUTANI (04/11/2021) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bandung Utara bersama stakeholder menggelar aksi menanam pohon yang bertujuan untuk konservasi perlindungan setempat dan perlindungan sumber mata air di Blok Cikole Kawasan hutan, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Lembang, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Lembang petak 49 pada Rabu (3/11).
Hadir dalam kegiatan tersebut Administratur KPH Bandung Utara Usep Rustandi beserta jajaran, Komandan Rayon Militer (Danramil) Lembang Kapt Infantri Andi Muktar beserta anggota, Perwakilan anggota Brimob Cikole Polda Jabar, Babinkamtibmas Bripka Nuril Polsek Lembang, Plt. Kades Cikole, Perwakilan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Giri Makmur, LMDH Lembah Harapan Jaya Adi Sutrisna, LMDH Sangkuriang, Pengelola Mitra Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) LMDH Giri Makmur, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bandung Barat, Forkopincam Kecamatan Lembang, Saka Wanabakti KPH Bandung Utara serta tamu undangan lainnya.
Dalam kesempatannya Usep Rustandi mengatakan bahwa sejatinya kondisi hutan di Cikole Lembang sebenarnya baik dengan kerapatan tegakan masih terjaga. Sehingga, kegiatan kali ini sifatnya lebih pada pengkayaan saja.
“Kegiatan ini merupakan upaya konservasi hutan di Cikole yang sebagian areanya digunakan untuk usaha wisata. Namun yang pasti, kondisi hutan di Cikole sebenarnya masih baik,” katanya.
Usep menyebutkan bahwa jenis dan jumlah pohon yang ditanam antara lain Pinus sebanyak 1.500 pohon, Puspa 1.500 pohon, Suren 1.500 pohon dan Damar 1.500 pohon.
“Kami berharap dan menghimbau kepada seluruh masyarakat agar bersama-sama menjaga dan melestarikan hutan. Sebab, keberadaan hutan sangat penting bagi kehidupan,” tambahnya.
Sementara itu Ida Suhara menyatakan bahwa jenis pohon yang ditanam sebagian besar fungsinya untuk resapan air seperti puspa, damar dan suren. Sedangkan pohon pinus lebih menambah kesejukan.
“Dalam pemanfaatan sumber daya hutan, kami berkomitmen bahwa fungsi ekologi adalah yang utama. Oleh sebab itu, kami harus kreatif sehingga secara ekonomi didapat tapi hutan tetap terjaga dan lestari,” pungkasnya. (Kom-PHT/Bdu/Dan)
Editor : Ywn
Copyright©2021