PURWODADI, PERHUTANI (12/11/2025) | Dalam rangka menjaga pertumbuhan dan produktivitas tanaman tebu, Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Purwodadi melaksanakan kegiatan pemeliharaan agroforestry tebu kemitraan dengan Koperasi Warga Perhutani (KWPHT) di petak 49B Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Dersemi, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Bandung, seluas 3,9 hektar, pada Selasa (11/11).

Kegiatan pemeliharaan ini merupakan bagian dari rangkaian pengelolaan agroforestry tebu di wilayah kerja Perhutani yang dilaksanakan bersama masyarakat sekitar hutan. Pemeliharaan dilakukan oleh jajaran BKPH Bandung bersama pekerja dari Desa Sumber Agung untuk menjaga Tingkat produktifitas tinggi saat panen, dengan beberapa kegiatan utama seperti penyiangan gulma, pembumbunan tanah, perbaikan drainase, pemupukan susulan, dan pengawasan hama penyakit.

Langkah-langkah pemeliharaan tersebut bertujuan untuk memastikan kondisi tanaman tebu tetap sehat dan optimal dalam masa pertumbuhannya. Penyiangan gulma dilakukan untuk mengurangi kompetisi unsur hara antara tebu dan tanaman pengganggu, sedangkan pembumbunan berfungsi memperkuat batang agar tidak mudah roboh serta memperbaiki aerasi tanah. Pemupukan susulan juga dilakukan sesuai rekomendasi teknis agar pertumbuhan batang dan daun berjalan seimbang.

Administratur KPH Purwodadi melalui Kepala BKPH Bandung, Sri Purwanto, menyampaikan bahwa kegiatan pemeliharaan tebu menjadi faktor kunci dalam keberhasilan agroforestry tebu kemitraan.

“Pemeliharaan yang dilakukan secara rutin dan terencana adalah kunci keberhasilan produksi tebu kemitraan. Melalui kegiatan ini, Perhutani tidak hanya menjaga kualitas tanaman tetapi juga memastikan keberlanjutan kerja sama dengan masyarakat sekitar hutan,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa kegiatan pemeliharaan juga menjadi bentuk nyata sinergi antara Perhutani dan masyarakat dalam pengelolaan hutan yang produktif dan lestari.

“Perhutani berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat, sekaligus menjaga kelestarian lingkungan di kawasan hutan produksi,” tambahnya.

Kepala RPH Dersemi, Suratno, menjelaskan bahwa seluruh tahapan pemeliharaan dilakukan sesuai jadwal agar hasil tebu nantinya optimal.

“Perhutani melaksanakan penyiangan, pembumbunan, dan pemupukan secara bertahap sesuai kondisi lapangan. Semua kegiatan melibatkan masyarakat Desa Sumber Agung yang telah menjadi mitra kami dalam pengelolaan agroforestry tebu ini,” tuturnya.

Salah satu pekerja asal Desa Sumber Agung, Sutrisno, mengaku senang dapat berpartisipasi dalam kegiatan pemeliharaan tersebut.

“Kami diajak langsung oleh petugas Perhutani untuk ikut dalam pemeliharaan tebu. Selain mendapatkan pekerjaan, kami juga belajar cara merawat tanaman tebu agar tumbuh subur dan hasilnya bagus. Ini pengalaman yang bermanfaat bagi kami,” ujarnya.

Dengan adanya kegiatan pemeliharaan ini, diharapkan produktivitas tebu kemitraan di wilayah kerja Perhutani KPH Purwodadi dapat terus meningkat. Program agroforestry tebu tidak hanya menjadi sumber penghidupan bagi masyarakat desa sekitar hutan, tetapi juga menjadi bagian dari komitmen Perhutani dalam mewujudkan pengelolaan hutan yang berkelanjutan dan berdaya guna. (Kom-PHT/Pwd/Aris)

Editor: Tri

Copyright © 2025