f-cinta-puspa-2RADARCIREBON.COM (22/11/2016) | Ratusan elemen pegiat dan pecinta alam dan satwa memeringati Hari Cinta Puspa (bunga) dan Satwa di situs Cibaringkeng Desa Leuwikujang Kecamatan Leuwimunding, akhir pekan lalu (19/11). Kegiatan yang diikuti anggota komunitas dari Sumedang, Majalengka, dan Subang itu juga sekaligus ekshibisi Kotaku Kabupaten Majalengka.Sebelum penandatanganan komitmen bersama untuk tidak merusak lingkungan, kegiatan itu diawali pelepasan burung di alun-alun Leuwimunding yang dibuka Wakil Bupati Majalengka DR H Karna Sobahi MMPd. Disusul penebaran benih ikan di sungai Ciwaringin, hingga puncaknya penanaman bibit pohon dan pelepasan burung di Cibaringkeng serta diskusi bersama pemda dan seluruh elemen lainnya.

Ketua penyelenggara, M Hanurajasa Tatang Riana menyebutkan pihaknya berupaya memfasilitasi keinginan para pegiat lingkungan untuk memperingati Hari Cinta Puspa dan Satwa. Kegiatan itu murni swadaya dari komunitas serta dukungan BPLH, BMCK terkait kotaku, Dishutbunak, dan Perum Perhutani.

“Panitia mengucapkan terima kasih kepada elemen yang menyukseskan kegiatan ini. Kegiatan ini diharapankan bisa mengedukasi masyarakat sekitar tentang pentingnya menjaga lingkungan. Dari awalnya target 500 peserta namun di hari H sampai 700 lebih. Kegiatan sengaja dipusatkan di Cibaringkeng sekaligus sebagai promosi objek wisata. Saya berharap kegiatan ini bisa dilaksanakan di daerah lainnya,” jelasnya.

Ketua panitia, Nunung Nurweni mengatakan kegiatan itu juga untuk menyatukan komitmen mewujudkan lingkungan bersih, asri, dan hijau. Selain itu terciptnya kota bersih tidak kumuh. Menurutnya, Indonesia memiliki keanekaragaman sumber daya alam hayati yang sangat luar biasa. Sedikitnya terdapat sekitar 90 tipe ekosistem, 40 ribu spesies tumbuhan, dan 300 ribu spesies hewan.

“Semua karunia dari Allah ini harus kita syukuri dan kelola, serta kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk kemakmuran bangsa kita,” tuturnya.

Sehingga konservasi keanekaragaman hayati perlu terus dilakukan, karena sangat penting dan menentukan keberlangsungan pembangunan di berbagai sektor. Mulai dari kehutanan, pertanian, perikanan, kesehatan, ilmu pengetahuan, dan industri kepariwisataan.

“Selain pentingnya menjaga puspa dan satwa agar dapat dimanfaatkan secara berkesinambungan, ini juga sejalan dengan program pemerintah untuk membangun kotaku tanpa kumuh tanpa menggusur dan tanpa merusak lingkungan,” tandasnya.

Asisten Daerah Bidang Pembangunan Majalengka, Drs H Abdul Ghani MSi menambahkan semua harus menjaga alam semesta titipan tuhan yang maha kuasa. Pihaknya sangat mengapresiasi dan mendoakan seluruh pegiat dan pelestari alam untuk tetap berjuang. Komitmen tersebut juga sejalan dengan program kotaku, kota tanpa kumuh yang dicetuskan pemerintah.

“Sekarang ini orang-orang asyik dengan kehidupan modern dan lupa dengan pelestarian alam. Padahal pepatah mengatakan tidak ada hutan tidak ada air. Tidak ada air tidak ada kehidupan,” imbuhnya.

Menurutnya, kegiatan ini harus diimplementasikan di lingkungan masing-masing, dengfan membuat lingkungan yang asri. Kondisi hutan di Cibaringkeng juga harus dipertahankan. Pihaknya berpesan sekecil dan sesempit apapun lingkungan rumah harus menanam pohon.

“Program ini harus lebih banyak perbuatannya bukan kata-katanya saja. Diharapkan sampai ke pemukiman dan lahan masyarakat,” paparnya.

Kegiatan tersebut juga dihadiri Kepala BPLHD Provinsi Jawa Barat Dr Anang Sudarna MSc PHD dan ketua DPD PAN H Rona Firmansyah serta wakil bupati Majalengka DR H Karna Sobahi MMPd. (ono)

Sumber : Radarcirebon.com
Tanggal : 22 November 2016