MOJOKERTO, PERHUTANI (29/9) –“Bangun sinergitas kelembagaan dan kemitraan dengan LMDH dan masyarakat sekitar hutan untuk bersama mengantisipasi gangguan kebakaran hutan, utamanya pada tanaman balita dan JPP ” ungkap Kepala Perum Perhutani Divisi Regional (Divre) Jawa Timur, Agus Setya Prastawa saat pembinaan lapangan di wilayah Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Mojokerto, Senin.
“
“Komunikasi dalam lingkungan kerja merupakan suatu kegiatan prakondisi”, tambahnya.
Setiap jajaran didorong untuk terbuka mengkomunikasikan ide-ide ataupun permasalahan yang ada terkait kondisi yang ada. Baik pada level yang sama, kepada bawahan maupun kepada level atasnya. “Dengan komunikasi yang intens dapat membantu mencegah dan menyelesaikan suatu konflik, membangun loyalitas dan kepercayaan serta memotivasi untuk kerja lebih baik menuju kondisi yang ideal”, tambah Agus.
Hal tersebut diutarakan Kadivre saat “blusukannya” di petak 20 A, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Katemas, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Tapen, Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Mojokerto untuk melihat persiapan lapangan dan kondisi terkini pembangunan hutan dan perhutanan di beberapa wilayah kerja Divisi Regional Jawa Timur yang dipimpinnya.
Selain komunikasi yang intens dan baik, diharapkan jajaran Perhutani diharuskan sesering mungkin terjun langsung ke lapangan. Bagaimana diharapkan seorang KRPH, Asper, Wakil Administratur sampai seorang Administratur akan tahu dan paham potret suatu potensi wilayah dalam pangkuannya. Dengan paham akan potensi wilayah tersebut akan memudahkan dalam menentukan solusi bila terjadi suatu permasalahan.
Kunjungan lapangan dan pembinaan diakhiri di petak 57 f, RPH Pataan, BKPH Ngimbang pada suatu area persemaian stek pucuk Jati Plus Perhutani (JPP). (PR Mojokerto / Eko Eswe)
Editor : Dadang K Rizal
@copyright 2014