NGANJUK, PERHUTANI (31/10/2025) | Sebagai wujud syukur sekaligus harapan atas keberhasilan panen dan kelancaran musim tanam mendatang, Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Mitra Karya bersama Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Nganjuk menggelar doa selamatan tanam tebu, dilanjutkan kegiatan tanam tebu di Petak 130A-1, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Gawok, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Bagor, pada Jumat (31/10).
Tradisi selamatan yang menjadi bagian dari kearifan lokal masyarakat setempat ini menjadi simbol penghormatan kepada alam dan permohonan keberkahan sebelum memulai pengelolaan lahan produksi. Kegiatan ini menandai dimulainya budidaya tebu di lahan kemitraan seluas kurang lebih 10 hektare yang dikerjasamakan Perhutani dengan LMDH.
Administratur Perhutani KPH Nganjuk, Dwi Puspitasari menyampaikan bahwa doa selamatan merupakan bentuk syukur atas anugerah lahan yang siap ditanami tebu. “Semoga seluruh rangkaian kegiatan, mulai dari penanaman hingga panen, senantiasa dalam perlindungan dan kelancaran,” ujarnya.
Lebih lanjut Dwi menegaskan bahwa Perhutani mendukung penuh kegiatan selamatan tanam tebu sebagai tradisi kearifan lokal masyarakat setempat yang perlu dilestarikan. “Tradisi ini menjadi bentuk spiritual dan harapan bersama agar penanaman tebu berjalan baik dan hasil panen membawa keberkahan,” jelasnya.
Sementara itu, tokoh agama setempat turut mendoakan agar proses budidaya tebu berjalan lancar, hasil panen melimpah, dan seluruh tenaga kerja selalu dalam keadaan aman. “Semoga semua diberi keselamatan hingga panen tiba,” tuturnya.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut jajaran manajemen KPH Nganjuk, dan segenep pengurus LMDH Mitra Karya dan Ketua Pelaksana Agroforestry Tebu, Yudiono, serta tokoh agama setempat. (Kom-PHT/Ngj/Ar)
Editor:Lra
Copyright©2025