CEPU, PERHUTANI (25/08/2025) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Cepu melaksanakan sosialisasi Business Model Canvas (BMC) tanaman agroforestri pisang kepada para pesanggem di petak 2097b, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Ngelo, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Sekaran, pada Senin (25/08).
Administratur KPH Cepu, Mustopo, menjelaskan bahwa Business Model Canvas (BMC) merupakan kerangka kerja yang digunakan untuk menjabarkan, merancang, dan menganalisis model bisnis suatu perusahaan atau organisasi. BMC menyajikan model bisnis secara visual dalam bentuk kanvas yang berisi sembilan elemen kunci, sehingga memudahkan pemahaman dan analisis model bisnis secara menyeluruh.
“Sembilan elemen utama BMC di antaranya Segmen Pelanggan, Proposisi Nilai, Saluran, Hubungan Pelanggan, Aliran Pendapatan, Sumber Daya Utama, Aktivitas Utama, Kemitraan, dan Struktur Biaya. Dengan menggunakan BMC, perusahaan dapat dengan mudah memahami, merancang, serta mengomunikasikan model bisnis secara efektif, sekaligus mengidentifikasi peluang dan tantangan yang mungkin timbul,” jelas Mustopo.
Sementara itu, Kepala Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Sekaran, Wiyoso, menyampaikan bahwa kegiatan sosialisasi ini bertujuan berbagi wawasan dalam mendukung pengembangan inovasi di Perhutani. “BMC merupakan salah satu kerangka manajemen yang dirancang untuk menentukan strategi bisnis yang akan dijalankan,” ungkapnya.
BKPH Sekaran dijadikan sampel pengembangan Business Model Canvas tanaman pisang. Rencananya, di petak 2097d RPH Ngelo BKPH Sekaran akan ditanam 400 pohon pisang sebagai tanaman sela untuk menambah pendapatan agro Perhutani KPH Cepu.
Mewakili para pesanggem, Mbah Supardi menyampaikan dukungannya terhadap rencana pengembangan bisnis tersebut. “Dengan adanya BMC tanaman pisang yang ditanam sebagai tanaman sela dan diplong tanaman pertanian pada zona adaptif, semoga dapat menambah pendapatan agro sekaligus memberikan manfaat bagi para pesanggem,” harapnya. (Kom-PHT/Cpu/Pai)
Editor: Tri
Copyright © 2025