Memasuki musim kemarau, Perum Perhutani Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Kedu Utara meminta masyarakat lingkungan hutan mewaspadai terjadinya kebakaran hutan. “Kebakaran bisa karena faktor alam namun lebih sering disebabkan keteledoran manusia. Kami berharap masyarakat waspada kebakaran hutan,” kata Administratur KPH Kedu Utara, Iwan Setiawan, Minggu (3/6).
Dikatakan, pihaknya akan lebih mengintensifkan patroli sebagai antisipasi kebakaran dan pencurian di kawasan hutan pada musim kemarau. Patroli selain oleh Polisi Hutan (Polhut) juga melibatkan warga sekitar hutan. Pemantauan dilakukan di kawasan hutan terutama yang ditumbuhi ilalang dan pohon pinus.
Sejumlah daerah yang rawan kebakaran di lereng Gunung Sumbing dan Sindoro. Daerah itu jalur pendakian ke puncak gunung. Di lereng Gunung Sumbing petak 10 dijalur pendakian Pagergunung masuk resort pemangku hutan (RPH) Kecepit dan petak 28 daerah Kemloko yang berbatasan dengan RPH Mangli harus diwaspadai karena rawan kebakaran.
Pencinta alam atau pendaki terkadang teledor dengan tidak mematikan dengan sempurna perapian sehingga api kembali membesar dan membakar semak belukar serta pepohonan. ”Warga sekitar juga ada yang nekat membuat arang yang mengakibatkan kebakaran hutan,” katanya. (Osy/Mud)-m
KEDAULATAN RAKYAT :: 4 Juni 2012, Hal. 21