INEWS.ID (18/07/2022) | Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo ditemani Bupati Banyumas Achmad Husein mencoba off road di kawasan Baturraden. Ganjar mengatakan kalau off road di Baturraden komplit.

Kawasan Baturraden bisa terus dikembangkan, apalagi kalau terus ke atas akan bisa masuk ke Serang, Purbalingga hingga Pemalang.

Ganjar menyempatkan singgah di salah satu destinasi wisata baru Baturraden yakni Safari See To Sky Baturraden. Di lokasi setempat, Ganjar tampak duduk sambil memandang panorama dari destinasi setempat pada Minggu (17/7/2022).

Safari See To Sky Baturraden merupakan objek wisata yang dikelola oleh anak perusahaan Pemkab Banyumas bekerja sama dengan Perhutani KPH Banyumas Timur.

Di destinasi wisata baru itu, ada kafe, spor selfie dan convention hall. Tentu saja dengan nuansa alam khas kaki Gunung Slamet. Dan lokasi tersebut merupakan spot terbaik di lereng selatan Slamet.

Selain itu, Ganjar mengakui bahwa off road Baturraden memang bagus. “Bagus. Ternyata lebih komplit di sini, karena ada tiga jalur. Kalau jalan terus, bisa sampai ke Pemalang,”jelasnya setelah naik jip di kawasan tersebut.

Menurutnya, jalur setempat masih potensial dikembangkan untuk pariwisata. Misalnya saja, di atas ada tempat glamping. Selain itu juga ada Kebun Raya Baturraden yang bagus. Demikian juga dengan Taman Botani.

“Di atas anak perusahaan Perhutani mengembangkan glamping di atas,”kata Ganjar.

Ganjar mengatakan bahwa ke depan, masih banyak potensi wisata yang dapat dikembangkan. Terutama untuk outdoor activities. “Mudah-mudahan banyak orang kreatif yang mengembangkan sehingga semakin banyak event,”ungkapnya.

Sebelumnya, pada Februari lalu, tiga pemkab masing-masing Banyumas, Purbalingga dan Pemalang mengajukan anggaran dana ke Pemprov Jateng senilai Rp80 miliar. Anggaran itu diajukan setelah penandatanganan surat permohonan yang diteken oleh tiga bupati yakni Bupati Banyumas Achmad Husein, Bupati Pemalang Mukti Agung Wibowo dan sebagai tuan rumah Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi. Penandatanganan dilaksanakan pada Rabu (16/2/2022) di Pendopo Dipokusumo Purbalingga.

Surat yang ditandatangani adalah surat permohonan bantuan peningkatan jalan Baturraden (Banyumas) – Serang (Purbalingga) – Belik (Pemalang) yang diajukan ke Gubernur Jateng Rp89,6 miliar. Dengan rincian Rp 44,5 miliar untuk penanganan jalan Baturraden – Serang dan Rp 45,1 miliar untuk penanganan Serang – Belik.

Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi mengatakan ruas jalan khususnya Baturraden (Banyumas) – Serang (Purbalingga) berada di lahan Perum Perhutani akan tetapi pemeliharaan dilakukan oleh pemerintah kabupaten. Oleh karena itu Ia berharap ruas jalan Baturraden – Serang – Belik diusulkan jadi Jalan Provinsi.

“Karena apapun ini salah satu jalan akses pariwisata, karena ini mengintegrasikan wisata-wisata unggulan di tiga kabupaten, ada Baturraden, ada D’LAS Serang, Pendakian Gunung Slamet termasuk sampai di Belik itupun juga potensi wisatanya luar biasa,”jelas Bupati Tiwi.

Bupati Tiwi optimis, saat jalan ini sudah ditingkatkan, jalan ini akan banyak dilalui masyarakat. Disamping itu tentunya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menggeliatkan wisata di tiga kabupaten.

“Setelah penandatanganan ini, diharapkan Provinsi Jawa Tengah dapat merealisasikannya pada APBD Perubahan 2022 ini. Walaupun belum bisa, kami berharap bisa di tahun 2023,”ujarnya.

Sementara Bupati Pemalang Mukti Agung Wibowo menyatakan di Kecamatan Belik, Pemalang juga punya kawasan wisata Dewi Nadulang (Desa Wisata Nanas Madu Pemalang) yakni Desa Bulakan, Sikasur dan Mendelem. “Dengan adanya integrasi jalan ini saya kira akan ada peningkatan pengunjung ke sana,”katanya.

Di tempat yang sama, Bupati Banyumas Achmad Husein menjelaskan Kabupaten Banyumas sendiri di tahun 2022 ini akan mendapat peningkatan jalan dari Pemprov Jateng yakni separuh jalan antara Baturraden – Serang. Sehingga Pemprov Jateng tinggal meneruskan saja hingga Serang lalu Belik.

“Kita sementara tidak harus sampai Rp 80 miliar lebih. Kalau Rp 80 miliar itu perhitungan pembangunan secara sempurna. Mungkin kita tidak perlu segitu dulu, meringankan, yang penting jalan dulu,”ujarnya.

Rencananya akan diusulkan jadi Jalan Provinsi sehingga Pemprov Jateng ada tanggungjawab melebarkan sesuai standar Jalan Provinsi yaitu minimal 7 meter. Oleh karena itu untuk menguatkan alasan pentingnya peningkatan jalan ini pihaknya sengaja mengajak Kabupaten Purbalingga dan Pemalang.

“Kalau diusulkan sendiri-sendiri belum tentu, tapi kalau bertiga lebih kuat. Merayu bertiga lebih kuat daripada merayu sendirian,”tegasnya.

Sumber : inews.id

Tanggal : 18 juli 2022