PIKIRAN-RAKYAT.COM (14/10/2025) | Langkah nyata pencegahan banjir dilakukan Perhutani KPH Purwodadi bersama TNI, Polri, dan masyarakat lewat aksi bersih Sungai Ngedogan.
Kegiatan kolaboratif ini berlangsung di petak 25 RPH Godan BKPH Sambirejo, wilayah hutan yang menjadi bagian penting sistem tata air Kabupaten Grobogan.
Puluhan peserta dari Perhutani, TNI, Polri, LMDH, dan warga sekitar turun langsung membersihkan sungai dari tumpukan sampah dan endapan lumpur.
Inisiatif ini bertujuan mengembalikan fungsi sungai agar air mengalir lancar dan daya serap tanah meningkat untuk menekan risiko banjir tahunan.
Administratur Perhutani KPH Purwodadi, Untoro Tri Kurniawan, menjelaskan kegiatan ini merupakan tindak lanjut hasil FGD lintas lembaga di Grobogan.
“Kegiatan pembersihan sungai ini merupakan komitmen bersama untuk menjaga kelestarian lingkungan dan mencegah terjadinya banjir,” ujarnya.
Untoro juga mengimbau masyarakat agar tidak membuang sampah ke sungai serta mendukung penghijauan di sempadan dengan tanaman keras konservatif.
Menurutnya, menjaga keseimbangan hutan dan air tidak cukup dengan larangan saja, tetapi melalui tindakan kolektif seperti kegiatan gotong royong ini.
Babinsa Tawangharjo, Sertu Isnanto, menegaskan TNI siap mendukung kegiatan yang berdampak langsung bagi kesejahteraan masyarakat dan lingkungan.
“Kami dari TNI akan selalu bersinergi dengan Perhutani dan masyarakat dalam menjaga kelestarian alam serta mencegah banjir,” katanya menegaskan.
Dukungan Polri juga hadir melalui kehadiran Bhabinkamtibmas yang ikut membersihkan sungai dan memberikan edukasi kebersihan kepada warga.
Langkah ini menjadi contoh sinergi antarlembaga dalam pelestarian sungai sekaligus memperkuat hubungan sosial di tingkat desa hutan.
Ketua LMDH Godan Wana Lestari, Sutadi, menyebut kegiatan ini memperlihatkan bentuk nyata kepedulian terhadap sumber kehidupan warga sekitar.
Ia mengatakan, sungai bersih berarti air bersih, dan itu menjadi dasar keberlanjutan pertanian serta kehidupan masyarakat pedesaan.
Perhutani menargetkan kegiatan semacam ini dilakukan rutin agar pencegahan banjir menjadi budaya bersama, bukan sekadar kegiatan musiman.
Selain membersihkan sungai, mereka juga melakukan pemangkasan vegetasi liar yang menghambat arus air di sepanjang jalur Sungai Ngedogan.
Aksi hijau ini diharapkan mampu menginspirasi desa lain di Grobogan untuk melakukan kegiatan serupa menjaga lingkungan dari ancaman banjir.
Ke depan, Perhutani berencana mengembangkan program relawan sungai agar pengawasan dan pemeliharaan dilakukan secara berkelanjutan.
Sinergi Perhutani, TNI, Polri, dan masyarakat menjadi bukti kuat bahwa pencegahan banjir bisa berhasil bila dilakukan bersama-sama.
Dengan dukungan penuh semua pihak, upaya menjaga sungai dan lingkungan di Grobogan akan terus berlanjut demi mencegah banjir dan melestarikan alam.
Sumber : pikiran-rakyat.com