Perhutani Komisaris Utama Inhutani V dan BPDASHL Kunjungi Kelompok Petani Mitra di Pesawaran Lampung |

LAMPUNG, INHUTANI V (20/02/2023) | Komisaris Utama Inhutani V, Apik Karyana, beserta jajaran, Kepala Seksi RHL Balai Pengelola Daerah Aliran Sungai (BPDASHL) Way Seputih Way Sekampung Ashadi Maryanto beserta tim, mengunjungi kawasan hutan Register 18, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung, untuk meninjau perkembangan program Multi Usaha Kehutanan yang tengah digarap Petani mitra, Senin (20/02).

Inhutani V Unit Lampung mengembangkan Multi Usaha Kehutanan di Register 18 dengan program bertanam tanaman Alpukat Siger, yang merupakan komoditas unggulan Lampung untuk dijadikan sebagai salah satu tanaman kemitraan. Program ini dibangun Sebagai resolusi konflik untuk petani yang sudah terlanjur menggarap di areal kawasan hutan.

Program Kemitraan ini telah berjalan selama 1 tahun 4 bulan dengan luas 58 hektare dan tanaman kurang lebih 10.000 batang di 5 kelompok petani mitra yang berasal dari masyarakat desa Sriwedari, Tri Rahayu, Sinar Bandung, Tri Mulyo, Bangun Sari dan Kresno Widodo kabupaten, Pesawaran.

Melalui kegiatan kunjungan ini diharapkan dapat menguatkan Petani Mitra untuk lebih produktif lagi dalam memelihara tanamannya dan turut mengajak Petani lain yang belum bermitra dengan Inhutani V agar segera mengikuti kemitraan.

Apik Karyana menyatakan program Multi Usaha Kehutanan sudah diterapkan di Register 18, yang awalnya mendapat penolakan dari masyarakat berhasil dijalankan, berkat kerja sama dari BPDAS WSS, Dinas Kehutanan, Pokja PS Lampung dan Inhutani V.

“Dampak yang langsung dirasakan masyarakat dengan mengikuti kemitraan adalah dalam pengelolaan areal garapan dalam Kawasan hutan Register 18, mereka dapat menggarap lahannya lebih tenang dan dapat dimasukkan dalam program Perhutanan Sosial” terang Apik.

Dalam kunjungan ini, semua pihak yang terlibat berkomitmen untuk memberikan dukungan secara penuh, guna berjalannya program Multi Usaha Kehutanan dalam hal ini Kemitraan Petani di areal hutan Register 18.

Hasil dari program ini, Kelompok Tani sudah mulai merasakan dampak positif dari kemitraan karena tanaman alpukat yang ditanam di areal garapannya sudah menunjukkan hasil perkembangan yang baik dan mulai berbuah. (Kom-INH5/Mar).