Sebagian objek wisata hutan di kawasan Bandung selatan akan melakukan pembatasan waktu kunjungan wisatawan. Hal itu untuk mengantisipasi kemacetan pada liburan akhir tahun 2011, Sabtu (31/12) dan awal tahun baru 2012, Minggu (1/1). Bagi objek objek wisata yang padat pengunjung, dilakukan pembatasan waktu kunjungan maksimal 20 menit untuk memberi kesempatan kepada para wisatawan lain.

General Manager Kesatuan Bisnis Mandiri (KBM) Agroforestry, Ekowisata, dan Jasa Lingkungan Perum Perhutani Unit III, Lies Bahunta, di Bandung, Jumat (30/12) menyebutkan, persiapan lebih baik diupayakan untuk masa liburan akhir tahun 2011 dan awal tahun 2012. Seperti biasanya, kawasan kawasan wisata hutan Bandung selatan menjadi salah satu tujuan utama musim liburan, baik masyarakat lokal, luar daerah, bahkan mancanegara.

“Kami mencoba agar kawasan kawasan tersebut tetap tertib dan lancar, walaupun pengunjungnya memuncak pada masa liburan seperti sekarang. Penanganan utama dilakukan untuk mencoba mengurai kemacetan pada sejumlah titik menuju kawasan wisata hutan, yang diharapkan lalu lintas pengunjung tetap lancar,” katanya.

Untuk objek wisata tertentu, menurut dia, seperti Kawah Putih, diatur agar pengunjung dibatasi masa kunjungan maksimal 20 menit. lni dimaksudkan agar ada kelancaran dan keseimbangan, dari pengunjung yang akan masuk, begitu pula lalu lintas kendaraan.

Disebutkan, langkah tersebut dilakukan dengan berkoordinasi bersama pihak-pihak lain yang berkompeten, terutama di Jalan Raya Bandung Ciwidey. Pada jalur jalur tersebut, ada objek-objek wisata hutan, seperti Kawah Putih, objek air panas Cimanggu, lokasi wana wisata Rancaupas, dan lain lain.

Lalulintas

Meskipun demikian, Lies juga sempat mengatakan, melonjaknya jumlah pengunjung ke objek-objek wanawisata, belum sepenuhnya langsung memberikan lonjakan pemasukan bagi pengelola jika kondisi lalu lintasnya sangat padat. Karena wisatawan yang kemudian kelelahan di jalanan, kemudian memilih mengunjungi lokasi terdekat dan batal mengunjungi lokasi yang semula akan dituju.

Atas perhitungan itu, menurut dia, peningkatan upaya kelancaran lalu lintas menuju ke objek-objek wanawisata pun ditingkatkan. Dengan begitu, para calon wisatawan diharapkan dapat mengunjungi objek wisata hutan sesuai rencana.

Sementara itu, Kaur Humas Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bandung Selatan, Rudi Ahmad Heryadi mengatakan, pada musim liburan akhir tahun ini juga di Bandung Selatan ada sejumlah objek wisata lainnya yang masih alami. Misalnya sejumlah curug di Kec. Gunung Halu, yang dapat menjadi wisata pendidikan alam, di mana pengelolaan masih langsung dilakukan KPH Bandung Selatan.

“Paling tidak, dengan adanya objek objek baru wisata hutan di Bandung selatan lainnya,’ perhatian pengunjung juga menjadi lebih banyak. Harapannya, kemacetan yang sering terjadi saat puncak liburan, cukup dapat terurai karena ada perhatian objek wisata hutan lainnya yang tak kalah menarik,” katanya. (A 8t) ***

Pikiran Rakyat/ 30 Desember 2011/h. 20