20161102122910INFOPUBLIK.ID (2/11/2016) | Hutan Payau yang sebelumnya sepi pengunjung, akhir-akhir ini sudah mulai dikunjung banyak wisatawan. Hampir tiap hari Minggu, kurang lebih 100 orang wisatawan berkunjung ke kawasan mangrove yang berada di Kelurahan Tritih Kulon, Kecamatan Cilacap Utara.
Sri Muji Setyaningsih, Petugas loket Hutan Payau, menjelaskan, berdasarkan data yang ada, sejak Januari hingga September 2016, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Hutan Payau sekitar sebanyak 5.500 pengunjung.
Meningkatnya jumlah pengunjung wisatawan tersebut, salah satunya dipengaruhi oleh akses jalan yang kini telah dibangun. Meski saat ini belum dapat menjangkau seluruh kawasan wisata, namun akses pengunjung lebih mudah menjelajahi dan mengamati keunikan kawasan hutan mangrove.
Di beberapa titik kini telah juga telah tersedia saung yang dapat dimanfaatkan oleh pengunjung untuk beristirahat. Saung yang berada di tengah hutan mangrove tersebut, ternyata sangat diminati, karena memberikan pengalaman yang unik bagi wisatawan.
Lebih lanjut Sri Muji menjelaskan, saat ini Perhutani dan Pemkab Cilacap tengah memperbaharui nota kesepahaman atau MoU, terkait pengelolaan wisata di Hutan Payau Cilacap.
Salah satunya tentang sistem bagi hasil, yang semula 60 persen pendapatan menjadi hak Perhutani, dan 40 persen menjadi hak Pemkab Cilacap, rencananya akan diubah menjadi 70 : 30.
Adapun konsekuensi pembangunan dan pemeliharaan fasilitas wisata, menjadi tanggung jawab bersama, yang akan dituangkan dalam MoU tersebut.
Sementara itu, harga tiket masuk ke kawasan Hutan Payau Cilacap diturunkan, yang semula seharga Rp 5.000 per orang, kini turun menjadi Rp 4.000. Penurunan harga tiket masuk ini, menurut Sri Muji disesuaikan dengan kondisi Hutan Payau, yang kini masih dalam tahap pengembangan.
 
Tanggal : 2 November 2016
Sumber : infopublik.id