INEWS.ID (08/06/2025) | Momen libur Iduladha dimanfaatkan banyak warga untuk menyegarkan diri di alam terbuka. Salah satu destinasi favorit tahun ini adalah Leuwi Pamipiran, sebuah surga tersembunyi di Dusun Sukawening, Desa Tanjungsari, Kecamatan Sadananya, Kabupaten Ciamis.
Berada di wilayah Perhutani dan hanya sekitar 16 kilometer dari pusat kota Ciamis, Leuwi Pamipiran menyuguhkan panorama alam yang memesona dengan air sungai yang begitu jernih, dikelilingi oleh pepohonan rindang dan udara sejuk khas pegunungan.
Menurut Rudiana, pendamping wisata dari Perhutani Ciamis, tempat ini masih mempertahankan keaslian alamnya.
“Alamnya masih murni, airnya bening banget. Ini jadi nilai utama yang dicari pengunjung,” katanya saat ditemui Minggu (8/6/2025).
Tak hanya menyuguhkan kesegaran untuk berenang dan bersantai, kawasan Leuwi Pamipiran juga memiliki nilai sejarah dan spiritual karena letaknya dekat dengan situs budaya Eyang Tanjungsari, yang konon erat kaitannya dengan asal-usul desa setempat.
Rudiana menambahkan, pengelolaan tempat wisata ini merupakan hasil kolaborasi antara masyarakat setempat dan Perhutani melalui MoU yang ditandatangani sejak April 2024.
“Sejak sebelum pandemi sudah mulai dikembangkan, dan sampai sekarang terus bertahan. Alhamdulillah, antusiasme pengunjung cukup stabil,” ujarnya.
Dengan hanya membayar tiket masuk Rp5.000 dan parkir motor Rp3.000, pengunjung sudah bisa menikmati berbagai fasilitas seperti mushola, toilet, warung makan, ruang ganti, serta area parkir yang mampu menampung hingga 150 motor. Jalan akses pun terus diperbaiki agar wisatawan semakin nyaman.
Muslihudin, ketua pengelola wisata lokal, menyebut air Leuwi Pamipiran berasal dari mata air Gunung Sawal dan dipercaya memiliki manfaat kesehatan.
“Banyak yang bilang airnya bisa menyembuhkan pegal dan gatal. Karena memang masih alami, belum tercemar,” jelasnya.
Tak hanya menyegarkan raga, keberadaan wisata ini juga menyejukkan kehidupan masyarakat sekitar. Selain mendongkrak perekonomian lokal, akses jalan yang dibangun membuat mobilitas warga lebih mudah.
“Dulu kalau bawa hasil panen harus dipikul, sekarang sudah bisa naik motor. Ini benar-benar membantu,” ungkap Muslihudin.
Daya tarik Leuwi Pamipiran bahkan meluas ke luar daerah. Salah satunya adalah Dira (23), wisatawan asal Bandung yang datang bersama teman-temannya setelah melihat tempat ini viral di TikTok.
“Tiba-tiba muncul di FYP. Airnya jernih banget, adem, cocok banget buat healing,” ujarnya sambil menikmati suasana sambil bakar sate untuk merayakan Iduladha.
Dengan keindahan alam yang terjaga, nilai budaya yang kuat, serta manfaat kesehatan alami dari airnya, Leuwi Pamipiran diyakini akan terus tumbuh menjadi salah satu destinasi unggulan di Ciamis jika dikelola dengan prinsip berkelanjutan.
Sumber : inews.id