RANDUBLATUNG – Pestisida nabati merupakan salah satu solusi pengolahan lahan pertanian ramah lingkungan, ini karena pestisida tersebut diciptakan untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman secara hayati.  Hal itulah yang dipelajari oleh 47 peserta, Kamis (24/5) lalu di Randublatung, yang terdiri dari anggota LMDH, petugas Perhutani dan ketua kelompok petani hutan.  Mereka diberikan pelatihan pembuatan pestisida hayati oleh Dinas Pertanian Jawa Tengah, yang bertujuan untuk menjawab kebutuhan akan penggunaan “pestisida yang diperbolehkan” di kawasan hutan terkait perlindungan kelestarian keanekaragaman hayati yang ada di dalamnya.

Umumnya masyarakat menggunakan pestisida kimia dalam melakukan kegiatan pengolahan tanah sehari-hari.  Padahal, perilaku yang sudah berjalan puluhan tahun inidisinyalir akan memperburuk susunan kimia tanah akibat kematian mikro organisme yang ada di dalamnya.

Administratur Perhutani KPH Randublatung, Herdian Suhartono, pada saat membuka pelatihan tersebut mengatakan bahwa penggunaan pestisida juga harus dilakukan secara bijak. Artinya petani boleh mengunakan beberapa jenis yang diperbolehkan karena kandungan bahan kimia yang berbahaya masih dalam ambang batas. Ditambahkan Herdian, penggunaan bahan kimia untuk kegiatan pertanian memang efektif karena bisa membasmi hama dan penyakit secara cepat, namun perlu juga diingat bahwa semakin banyak menggunan bahan kimia tentunya juga semakin memperburuk lingkungan karena sifat aktifnya yang mempengaruhi mikro organisme dalam tanah.

“Penurunan kualitas tanah di kawasan hutan bisa diminimalisir dengan penggunaan pestisida yang ramah lingkungan, sehingga kawasan hutan bisa lestari dan masyarakat sekitar hutan bisa mukti,” kata Herdian.   Menurut Herdian, penggunaan pestisida yang diajarkan kepada LMDH tersebut bukan bersifat membasmi, namun bersifat mengendalikan hama yang ada di lapangan secara alami. “Sehingga nantinya ada hewan yang bersifat sebagai predator masih bisa bertahan apabila di pestisida nabati ini dipergunakan dalam kegiatan pertanian,”

Sebaliknya, pestisida kimia sifatnya membasmi, sehingga dikhawatirkan semua mikro organisme yang ada di tanah akan berkurang secara drastis. Selain itu penggunaan bahan kimia bisa menyebabkan hama dan penyakit menjadi kebal dan bahan kimia yang diperlukan semakin bertambah. Penggunan bahan kimia berkelanjutan akan berefek kurang baik terhadap tanah karena bahan kimia yang dikandung dari pestisida tidak mudah terurai oleh bakteri dan menyebabkan penurunan kualitas dan kesuburan tanah. (HMS-RDB)