KEDIRI, PERHUTANI (08/05/2025) | Mahasiswa dari Universitas Brawijaya (UNIBRAW) Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU) Kediri Fakultas Pertanian Prodi Agribisnis mempelajari Teknik Kehutanan dan Agroforestri bertempat di petak 108B, dan 108C Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Pandantoyo, Bagian Kesatuan pemangkuan Hutan (BKPH) Pare, wilayah kerja Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kediri, pada hari Selasa, (06/25).

Hadir kegiatan pendampingan mahasiswa tersebut Asisten Perhutani (Asper) / Kepala Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (KBKPH) Pare Kusno, Kepala Sub Seksi (KSS) Pembinaan Sumberdaya Hutan Andri Cahyo Suryanto, KRPH Pandantoyo Sigit Hermanto beserta mandor tanam Supriyo dan 6 (Enam) mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya PSDKU Kediri.

Kepala Perhutani KPH Kediri diwakili oleh Asper/KBKPH Pare Kusno menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan praktek mahasiswa Universitas Brawijaya dalam persiapan bibit tanaman Balsa di persemaian Sumber Celeng meliputi persiapan lapangan, pelaksanaan tanaman dan pengecekan langsung tanaman Balsa tahun 2023 di petak 108A-1 luas 5,3 ha dan tanaman 2024 di petak 108B-2, 108C, untuk melihat perkembangan tumbuh tanaman tersebut, ujarnya.

Asper Pare berpesan agar ilmu yang diperoleh dari praktek di Perhutani semoga bermanfaat untuk meningkatkan kompetensi di bidang ilmu kehutanan untuk menambah referensi pengetahuan bagi mahasiswa Universitas Brawijaya dimasa mendatang.

“Mudah-mudahan kedepan bisa lebih baik dalam memperbaiki dan mempertahankan keberadaan ekosistem yang ada di kawasan hutan, sehingga keberadaannya bisa lestari dan dapat mensejahterakan masyarakat,” tambah Kusno.

Sementara itu Laurensia Wahyu Elkania perwakilan dari mahasiswa menyampaikan terimakasih kepada Perhutani KPH Kediri yang telah menerima dan memberikan sambutan yang baik bagi mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Prodi Agrobisnis yang melaksanakan praktek kerja lapangan. “Target dari kegiatan ini, agar mahasiswa bisa mempraktekkan langsung ilmu pengetahuan tentang teori dan teknik kehutanan di lapangan, baik cara pembuatan tanaman, pola tanam, pemeliharaan lanjutan dan agroforestry tanaman nanas,” ungkapnya.

Salah satu bentuk kegiatan kurikulum Program Studi Pertanian Universitas Brawijaya, kami dari mahasiswa berusaha bisa menyerap ilmu pengatahuan bidang kehutanan secara langsung, karena teori yang didapat dari kampus belum sempurna karena belum praktik di lapangan.

“Dipilihnya Perhutani sebagai tempat belajar adalah karena teknik, administrasi, maupun manajemen pengelolaan sumber daya hutan sudah tertata sangat baik dan sudah diakui secara luas, baik secara nasional maupun internasional,” pungkas Laurensia Wahyu Elkania. (Kom-PHT/Kdr/Ton)

Editor:Lra
Copyright©2025