MANTINGAN, PERHUTANI (26/04/2021) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Mantingan menyimpan banyak potensi pemandangan alam yang indah. Salah satunya wisata rintisan yang mengusung tema negeri atas angin. Berlokasi di petak 100f, petak 100g serta petak 124a Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Tlogo, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Ngiri, lokasi ini dikerjasamakan dengan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Wana Laga.
Administratur KPH Mantingan melalui Wakilnya, Dwi Anggoro Kasih (26/4) menjelaskan bahwa pada prinsipnya Perhutani akan membuka lebar pintu kerjasama serta membantu masyarakat ataupun LMDH yang ingin mengembangkan potensi kawasan hutan sebagai wisata rintisan.
“Seperti beberapa LMDH yang sudah mengajukan, kami akan menindaklanjuti dengan pemeriksaan lapangan,” ujar Anggoro.
Ketua LMDH Wana Laga, M Mohni mengatakan pihaknya melihat potensi petak 100f, 100g dan 124a menjadi wisata religi dan wisata alam. Potensinya sangat mendukung dan pemandangan alam yang mempesona saat matahari terbit dan tenggelam.
Pada saat kemarau panjang di pagi hari, lokasi tersebut hamparannya tertutup kabut. Masyarakat setempat menyebutnya sebagai negeri atas angin dan tepat untuk dibangun anjungan untuk berswafoto para pengunjung dengan tetap mematuhi isi pasal 5 UU No. 5 tahun 1990 tentang konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya.
Pengembangan ecotourism di kawasan pelestarian alam seperti taman nasional ataupun hutan lindung harus memenuhi 3 (tiga) prinsip yakni 1) Menjamin perlindungan sistem penyangga kehidupan, 2) Memelihara pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya, 3) Pemanfaatan secara lestari sumberdaya hayati.
Di kesempatan terpisah, Kepala Desa Karangasem, Rosidi, mendukung pengembangan wisata rintisan yang menjadi sinergitas antara Perhutani dan LMDH sebagai upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat desa sekitar hutan dengan tetap menjaga kelestariannya.
Rosidi melanjutkan bahwa kepariwisataan mempunyai peran penting untuk memperluas dan memeratakan kesempatan berusaha dan lapangan kerja, mendorong pembangunan daerah, memperbesar pendapatan masyarakat sekitar kawasan hutan serta meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.
“Tak hanya itu pariwisata dapat memupuk rasa cinta tanah air, memperkaya kebudayaan nasional dan memantapkan pembinaan dalam rangka memperkokoh jati diri membangun kelestarian hutan khususnya di wilayah Perhutani KPH Mantingan,” pungkasnya. (Kom-PHT/Mnt/Sgt)