NGAWI, PERHUTANI (24/10/2025) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Ngawi menerima kunjungan lapangan dari Tim Margowitan Model Forest di lokasi Multi Usaha Kehutanan (MUK) petak 35C, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Kedungmerak, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Begal, Rabu (22/10).
Kunjungan tersebut bertujuan untuk pemberdayaan masyarakat berbasis potensi lokal yang dapat dikembangkan secara mandiri, sekaligus meninjau penerapan sistem MUK dengan pendekatan sosial kemasyarakatan, termasuk juga menjadi ajang studi banding bagi Tim Margowitan sebagai bahan implementasi program mereka ke depan.
Rombongan terdiri dari perwakilan Tim Margowitan Model Forest, didampingi Asisten Perhutani (Asper) BKPH Begal dan BKPH Kedunggalar, perwakilan Masyarakat Desa Hutan (MDH) Hariyanto, serta Sekretaris Kemitraan Kehutanan Perhutani Produktif (KKPP) Wono Rukun Lestari, Giyanto.
Dalam kunjungan tersebut, peserta meninjau langsung kegiatan MUK di petak 35C yang menjadi contoh pengelolaan hutan secara lestari sekaligus memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar.
Administratur KPH Ngawi melalui Asper BKPH Begal, Bambang Wahyudiono, menyampaikan bahwa kegiatan MUK di Kedungmerak merupakan wujud komitmen Perhutani dalam menjaga kelestarian hutan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Dengan pendekatan sosial dan pemanfaatan potensi lokal, masyarakat dapat berdaya secara mandiri tanpa merusak fungsi hutan. Sinergi dengan MDH, KKPP, tokoh masyarakat, dan instansi terkait menjadi kunci keberhasilan, dan kami siap terus mendampingi mereka,” ujar Bambang.
Perwakilan Tim Margowitan Model Forest, Dicky Iswandaru, menyampaikan apresiasinya terhadap sistem pengelolaan hutan di lokasi tersebut. “Kami sangat terkesan dengan implementasi Multi Usaha Kehutanan di petak 35C yang mampu mengintegrasikan aspek ekologi dan ekonomi melalui pendekatan sosial. Model pemberdayaan masyarakat berbasis potensi lokal ini akan menjadi referensi penting bagi pengembangan program di wilayah Margowitan Model Forest,” ungkapnya.
Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat kolaborasi antar lembaga dalam mewujudkan pengelolaan hutan yang lestari dan memberikan manfaat optimal bagi masyarakat melalui pengembangan program Multi Usaha Kehutanan.(Kom-PHT/Ngw/Put)
Editor:Lra
Copyright©2025