 
			Menteri Kehutanan  mengusulkan peleburan seluruh  BUMN kehutanan menjadi satu induk usaha guna mendukung program  penanamah yang dianggarkan pemerintah senilai Rp5,6 triliun.
Menhut Zulkifli Hasan mengungkapkan telah menyampaikan usulan  tersebut kepada Menteri BUMN.
“Saya usulkan kepada Menteri  BUMN, apakah itu Perhutani dan  BUMN lainnya Inhutani I hingga Inhutani V agar dijadikan satu lnduk  usaha, sehingga bisa mengoptimalkan fungsinya untuk menunjang  program penanaman di Pulau Jawa,  Sulawesi, atau Kalimantan,” ungkapnya dalam pertemuan dengan ‘para pejabat BUMN kemarin.
Menhut mengungkapkan pemerintah perlu merehabilitasi kawasan hutan besar-besaran yang dananya Rp3  triliun dati APBN dan dana badan  layanan umum Kehutanan sebesar  Rp2,6 trillun.
Menurut dia, selama ini kinerja  Perhutani cukup balk, sedangkan kinerja Inhutani I hingga Inhutani V dinilai kurang baik. “Kemampuan Perhutani merehabtlttasi hutan dapat  menjadi contoh bagi BUMN lainnya untuk merehabilitasi hutan.”
Selain mengembangkan program  penanaman, Menhut juga mengatakan sejumlah investor telah menyatakan komitmennya mengembangkan  program biodiversity yang diupayakan Kemenhut. “Sejumlah investor  telah menyatakan komitmennya, siapa saja mereka tanya saja kepada Perum Perhutani.”
Pengembangan program keanekaragaman hayati dilakukan di Way  Kambas dan Bukit Suharto di Kalimantan Timur, kawasan hutan Tesso  Nilo dan Taman Nasional Halimun.
Kemenhut meminta para pengusaha bukan hanya mengambil kekayaan alam saja, melainkan juga rnembantu merehabilitasi kawasan hutan.
Berkaitan dengan bencana yang  terjadi Wasior, Menhut mengatakan  pernerintah telah merelokasinya di  kawasan hutan lindung. “Bupati dan  gubemur telah menyediakan tempat  pengganti. Sudah ada tempat yang disiapkan pemda, tetapi sebagian pengungsinya tidak mau kembali ke tempat. Nanti tunggu perkembangannya.”
Nama Media : BISNIS INDONESIA
Tanggal       : Jumat, 19 Nopember 2010
Penulis        : ERWIN TAMBUNAN