Koran Jakarta, Bandung – Bandung memiliki sejumlah bukit yang menjadi tujuan wisata. Daya tarik setelah di puncaknya, mata akan disegarkan oleh indahnya pemandangan alam Bandung dari ketinggian.

Potensi wisata terpendam ini kemudian semakin dipoles pengelolanya, dalam hal ini Perhutani. Misalnya saja Puncak Bintang, yang kini memiliki wajah baru dan semakin menarik untuk dikunjungi.

Dulu Puncak Bintang Iebih dikenal dengan Bukit Moko atau Warung Daweung. Sekitar dua tahun lalu, kawasan hutan pinus ini masih belum menarik dan hanya dikenal warga Bandung saja. Namun belakangan ini Puncak Bintang sudah menarik wisatawan dari berbagai wilayah di luar Bandung.

Pihak pengelola menata kawasan hutan pinus ini dengan beberapa fasilitas. Bahkan jalcji di kawasan wisata hutan ini sudah sangat bagus, karena diatasi paving blok.

Puncak Bintang berada di Kampung Buntis Desa dan Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung. Untuk mencapainya, diperlukan waktu sekitar 30 menit dari awal Jalan Padasuka atau PHH Mustofa Kota Bandung.

Namun untuk mencapai Puncak Bintang, lebih .baik jika menggunakan kendaraan yang masih bagus alias kuat untuk menjelajahi jalan terjal menanjakatau turunan terjal. Ada beberapa ruas jalur yang memiliki kemiringan tanjakan hingga 45 derajat serta jalan yang sempit, hanya cukup untuk melintas satu mobil. Sehingga akan lebih baik jika untuk mencapai Puncak Bintang dengan menggunakan motor.

Dari Ialan Padasuka, arahkan kendaraan menuju ke Jalan Cimenyan. Ada beberapa petunjuk yang mengarahkan pengunjung menuju ke Puncak Bintang. Lokasi parkir tersedia cukup luas dan ada petugas pengamanan dari warga setempat

Memasuki kawasan wisata ini pengunjung diwajibkan membayar tiket 12 ribu rupiah per orang. Dan membayar uang parkir 5 ribu rupiah per kendaraan. Tika kedatangan untuk pemotretan pre wedding, pengelola meminta tambahan biaya. Namun sayang, tidak ada biaya resmi yang tercatat untuk pemotretan pre wedding.

Puncak Bintang sejatinya adalah kawasan hutan pinus. Dari beberapa informasi yang tertempel pada batang pohon pinusdisebutkan jika pohon-pohon itu sudah berumur 25 tahun. Selain pinus, ada juga tanaman kopi dan tanaman berusia tua, bahkan di atas 100 tahun, seperti pohon tua Ki Semar, yang terletak tidak jauh dari Dermaga Bintang.

Dari pintu masuk, pengunjung diberikan tiga pilihan untuk me-mulai penjelajahan.

Petunjuk arah sangat jelas memberikan informasi lokasi yang bisa dikunjungi.

Puncak Bintang ada dibagjan kiri dari pintu masuk. Puncak Bintang menjadi titik tertinggi dari kawasan Bukit Moko ini, yakni mencapai ketinggian 1.442 dpL Di ketinggian ini pengunjung sering disambut kabut dan hujan rintik. ladi jangan lupa untuk mengenakan baju tebal, atau membawa payung.

Pengunjung akan meniti anak tangga menuju puncak. Di titik puncak tersebut pengunjung bisa memilih untuk duduk-duduk di bangku beton yang sudah disiapkan. Di Puncak Bintang inilah pengunjung akan melihat terbitnya Matahari (sunrise). Sehingga pengunjung akan lebih ramai datang pada waktu pagi hari.

Biasanya agar tidak tertinggal menyaksikan sunrise, banyak pengunjung yang memilih menginap semalam di Puncak Bintang. Di puncak, memang disediakan lahan khusus untuk mendirikan tenda.

Kalau ingin melihat sunrise dan sunset, banyak yang sengaja datang sore hari, lalu menginap dengan mendirikan tenda. Besok pagi, mereka akan duduk beramai-ramai di Puncak Bintang untuk melihat Matahari terbit, sore menuju ke arah Patahan Lembang untuk melihat Sunset ujar salah seorang petugas tiket di kawasan wisata itu.

Sumber : Koran Jakarta, Hal – 14
Tanggal : 1 April 2016