BERITASATU.COM, YOGYAKARTA (28/4) | Program konektivitas jalur pariwisata Spirit Joglosemar (Jogja Solo Semarang) resmi dibuka Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini M Soemarno di Prambanan, Sleman, Yogyakarta, Rabu (26/4). Program sinergi ini melibatkan 12 BUMN, yakni PT KAI, PT Angkasa Pura, PT Pelni, PTPN III, Bank Mandiri, PT Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan Ratu Boko, PT Garuda, Perum Damri, PT Pelindo III, PT Garuda Indonesia (Persero), Perum Perhutani, dan PT Hotel Indonesia Natour.
Dalam sambutannya, Rini M Soemarno mengatakan program pengembangan pariwisata ini memang menjadi fokus pemerintah pusat. Melalui program ini, BUMN yang berada di koridor Daerah Istimewa Yogyakarta-Jateng dapat menyokong jumlah wisatawan untuk mendukung target kunjungan wisatawan asing sebesar 20 juta untuk skala nasional.
Saat ini kedatangan wisatawan asing di Jateng-DIY baru mencapai 200.000 orang. “Kita harus melompat 10 kali lipat,” kata Rini.
Bahkan, lanjut Rini, program tersebut didorong sejak Presiden Joko Widodo dengan menggelar rapat terbatas di kompleks Candi Borobudur belum lama ini. “Ditargetkan pada 2019 sebanyak 20 juta wisatawan asing datang ke Indonesia. Untuk Joglosemar sendiri ditargetkan sebanyak 2 juta wisatawan,” katanya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, Ratu Boko,  Edi Setiono, menyatakan program ini dipersiapkan selama tiga bulan terakhir atas bimbingan Menteri Rini. Program tiga daerah ini berawal dari Borobudur yang telah ditetapkan sebagai tujuan wisata utama nasional.
Program tersebut terdiri dari program destinasi dan event, program pengembangan aksesibilitas dan infrastruktur, program promosi pemasaran bersama, dan program pengembangan masyarakat dan pelestarian lingkungan.
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menyebutkan Joglosemar merupakan kawasan segitiga emas yang dirancang menjadi pariwisata lintas batas dan memang sudah saatnya daerah saling berkolaborasi, meningkatkan ekonomi, dan bukan berkompetisi.
“Pengembangan pariwisata lintas batas ini sudah sejak 1992 dibahas, tetapi baru saat ini tercapai. Dengan adanya mekanisme sharing ekonomi antardaerah, maka akan terwujud kemakmuran bersama,” ujar Sultan.
Menurutnya untuk menyelaraskan program ini diperlukan reformulasi objek wisata, produk, dan atraksi di setiap objek wisata.
Wilayah segi-tiga emas ini, lanjut Sultan, memiliki deretan candi yang dengan nilai budaya tinggi, tetapi belum menjadi magnet yang kuat untuk menarik wisatawan.
Pada 2014, wisman yang melancong ke Borobudur hanya satu persen dari total wisatawan yang berkunjung Indonesia.
Jalur Kereta Yogya-Borobudur
Bersamaan dengan diresmikannya program tersebut, PT KAI berencana membangun jalur kereta api dari Yogyakarta menuju Candi Borobudur.
Dirut PT KAI, Edy Sukmoro menyatakan PT KAI sedang melakukan pengkajian. Realisasinya membutuhkan waktu lama, terlebih saat ini jalur kereta di Magelang sudah lama tidak aktif.
Pihaknya terus berkoordinasi dengan Pemkot DI Yogyakarta guna menata kembali Stasiun Tugu, termasuk membangun hotel pariwisata, setelah sebelumnya sukses melakukan penataan parkir.
“Hotel pariwisata ini arahnya seperti di Gambir, dengan hotel pariwisata yang sudah berjalan dan baik sekali okupansinya. Begitu juga dengan di Medan,” ujarnya
Hotel pariwisata tersebut nantinya akan melayani wisatawan yang membutuhkan tempat istirahat.
“Bu Menteri Rini Soemarno meminta perbaikan toilet, selain itu juga akan dilakukan pemanjangan peron seperti di Jabodetabek yang memudahkan penumpang turun,” katanya.
Tanggal  : 28 April 2016
Sumber  : beritasatu.com