PURWODADI, PERHUTANI (05/05/2025) | Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Purwodadi mendukung pelestarian budaya yang dilaksanakan Warga Dusun Gowa, Desa Kemadohbatur, Kecamatan Tawangharjo, Kabupaten Grobogan, menggelar tradisi tahunan Sedekah Bumi yang dilaksanakan di situs alam Goa Urang, sebuah lokasi sakral yang menjadi sumber mata air penting bagi warga sekitar, pada Senin (05/05).

Goa Urang terletak di catchment area kawasan hutan Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Kemadohbatur, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Pojok, Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Purwodadi.

Acara tahunan ini berlangsung khidmat dan meriah, dihadiri oleh masyarakat setempat, tokoh pemuda, tokoh masyarakat, unsur pemerintahan desa, serta Administratur KPH Purwodadi beserta jajaran sebagai tamu undangan. Tradisi ini merupakan wujud rasa syukur masyarakat atas berkah alam, khususnya keberadaan mata air dari Goa Urang yang selama ini menjadi sumber kehidupan bagi warga sekitar kawasan hutan.

Administratur KPH Purwodadi melalui Asisten Perhutani (Asper) atau Kepala BKPH Pojok, Bambang Riyantono, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya acara tersebut. Ia menyebut bahwa tradisi Sedekah Bumi bukan hanya bentuk rasa syukur kepada Sang Pencipta atas hasil bumi dan sumber mata air yang terus mengalir dari Goa Urang, tetapi juga menjadi momentum penting untuk menguatkan sinergi antara masyarakat desa dan Perhutani dalam menjaga kelestarian hutan.

Perhutani selalu terbuka untuk bekerja sama dengan masyarakat, termasuk dalam pelestarian tradisi budaya seperti ini, karena kami percaya, pelestarian lingkungan dan budaya harus berjalan beriringan. Air yang terus mengalir di Goa Urang ini tidak lepas dari tegakan yang terjaga di daerah tangkapan air hutan RPH Kemadohbatur, BKPH Pojok. Semoga kegiatan ini membawa berkah bagi kita semua, mempererat silaturahmi, dan menjadi pengingat bahwa kita punya tanggung jawab bersama terhadap alam dan masa depan generasi mendatang,” harapnya.

Kepala Desa Kemadohbatur, Ignatius Gebyar Adi Winarno, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kekompakan warga dalam menjaga kelestarian tradisi dan alam. “Kami sangat bersyukur karena mata air dari Goa Urang terus mengalir dan bisa dimanfaatkan oleh warga. Ini adalah anugerah yang harus terus kita syukuri dan jaga bersama,” ujarnya.

Desa Kemadohbatur dikelilingi oleh hutan yang masuk dalam wilayah pengelolaan RPH Kemadohbatur, BKPH Pojok, KPH Purwodadi. Lokasi Goa Urang yang berada di kawasan tersebut menjadikan kerja sama antara masyarakat dan Perhutani sebagai hal penting dalam pelestarian lingkungan dan budaya.

Rangkaian acara Sedekah Bumi meliputi doa bersama, kenduri, pertunjukan kesenian lokal, serta penanaman pohon sebagai simbol penghormatan terhadap alam. Tradisi ini diharapkan tidak hanya menjadi sarana spiritual, tetapi juga sebagai upaya mempererat solidaritas sosial dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian sumber daya alam.

Dengan tetap mempertahankan nilai-nilai budaya dan memperkuat kolaborasi antara masyarakat dan lembaga terkait, kegiatan Sedekah Bumi di Goa Urang diharapkan akan terus berlanjut sebagai warisan kearifan lokal yang mendukung keberlanjutan hidup generasi mendatang. (Kom-PHT/Pwd/Ars)

Editor: Tri
Copyright © 2025