JAWAPOS>COM (23/03/2024) | Bupati Ipuk Fiestiandani kembali melaksanakan program Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa).

Pada Ramadan kali ini, tepatnya Kamis (21/3), orang nomor satu di lingkungan Pemkab Banyuwangi tersebut berkantor di Desa Bumiharjo, Kecamatan Glenmore.

Di setiap program Bunga Desa Ipuk getol menggali berbagai potensi di desa tersebut untuk didukung dan dikembangkan. Salah satu potensi besar Desa Bumiharjo adalah sektor pertanian.

Desa Bumiharjo merupakan salah satu penghasil buah alpukat jenis aligator. Bupati Ipuk mengunjungi salah satu sentranya di kebun alpukat Aligator di Perkebunan Madukara yang berada di kawasan hutan.

Perkebunan ini dikelola oleh Perhutani KPH Banyuwangi Barat bekerja sama dengan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) yang juga sebagai petani alpukat.

“Lahan perkebunan alpukat ini merupakan milik Perhutani, namun dikelola bekerja sama dengan petani yang merupakan warga sekitar kawasan hutan,” kata Ipuk.

Kawasan hutan ini sekitar 2.000 hektare (ha), namun yang ditanami alpukat hanya sekitar 20 ha dengan total 6 ribu pohon yang masih bisa dimaksimalkan hingga 200 ribu pohon.

Di perkebunan ini terdapat 5 jenis varietas alpukat, yakni Aligator, Markus, Miki, Red Vietnam, dan Raung dengan jumlah produksi sekitar 500 kilogram dalam sekali panen. Sejak awal tahun ini saja, sudah panen sebanyak tiga kali.

Melihat potensi tersebut, Bupati Ipuk meminta kepada Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) untuk mendorong pengembangannya. Apalagi alpukat ini merupakan salah satu buah yang digemari masyarakat luas.

“Kita nanti promosikan, Dispertan saya minta terus mendampingi. Kalau terus berkembang, bisa saja kita bikin festival yang mengangkat potensi alpukat. Berbagai varietas, kuliner, olahan, serta yang bertemakan alpukat lainnya,” jelas Ipuk.

Selain mengunjungi kebun alpukat, Ipuk juga meninjau sentra pertanian selada air. Desa ini merupakan sentra produksi selada air, dengan luasan total sebanyak 3 ha.

Selain itu, di setiap Bunga Desa, Ipuk selalu menyempatkan mengunjungi sekolah.

Kali ini, dia mengunjungi SDN 2 Bumiharjo untuk memberikan workshop berkaitan dengan pendidikan.

Mulai dari parenting, wawasan kebangsaan, hingga pencegahan akan tiga dosa besar pendidikan yang meliputi perundungan (bullying), kekerasan, dan intoleransi.

“Tiga dosa besar ini akan terus kami sampaikan agar jangan sampai terjadi pada anak-anak kita. Sasaran dari program ini tidak hanya pelajar dan guru, tapi juga anggota komite sekolah yang merupakan para wali murid. Dengan demikian penanganan ini bisa komprehensif,” papar Ipuk.

Selama berkantor di desa, juga diselenggarakan layanan publik, seperti administrasi kependudukan, perizinan usaha mikro berbasis OSS, perpajakan hingga tes kesehatan, konseling, pelatihan UMKM, dan lainnya.

Bukan itu saja, di balai desa setempat juga digelar pasar murah beras. Saat Bunga Desa di Bumiharjo, Ipuk sekaligus melakukan Safari Ramadan, sebagai momentum silaturahmi dengan tokoh agama dan masyarakat.

Ipuk berbuka puasa dengan masyarakat Desa Bumiharjo di masjid Al Khoiriyah. Dalam kesempatan tersebut Ipuk memaparkan berbagai capaian dan program-program Banyuwangi ke depan. (sgt)

 

Sumber : jawapos.com