TRAVEL.DETIK.COM (16/06/2021) | Suasana alam yang tak bisa ditemukan di perkotaan ditambah dengan hawa sejuk membuat kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) menarik untuk dikunjungi berulangkali.
Tak cuma berbicara soal deretan objek wisata baik bertema alam maupun artifisial, suguhan kuliner di Lembang menjadi daya tarik tersendiri demi memanjakan wisatawan.

Tempat-tempat kuliner tumbuh subur dengan menawarkan beragam hal untuk memikat para wisatawan demi mencicipi pengalaman baru, terutama soal pemandangan dan suasana.

Hal itu pula yang nampaknya dipatuhi oleh Warung Kopi Gunung. Kedai kopi yang berada di kawasan hutan pinus. Mengusung konsep ngopi di gunung, jelas nongkrong di Warung Kopi Gunung sayang untuk dilewatkan.

Selain menawarkan berbagai jenis minuman dan makanan, kafe ini juga menawarkan suasana alam, udara segar dan dingin. Posisinya pun sangat strategis, berada di Jalan Tangkuban Perahu yang sangat mudah dijangkau para pengunjung terutama generasi millenial penyuka senja dan kopi.

Para pengunjung harus rela antre untuk memesan lantaran sistem yang diberlakukan pun cukup unik. Setiap pengunjung yang sudah memesan dan melakukan pembayaran bisa langsung berjalan-jalan di area hutan pinus.

Apabila makanan sudah siap disajikan maka pihak kafe akan memanggil pengunjung untuk mengambil pesanannya dan menikmati di tempat yang sudah disediakan.

Owner Warung Kopi Gunung Olav Rene mengatakan pembangunan kafe ini difokuskan untuk menjadi tujuan para milenial menghindari kebosanan nongkrong di kedai kopi tengah kota.

“Kami hanya menawarkan konsep yang berbeda dengan kedai kopi lainnya. Yang menjadi daya tariknya ya ngopi di hutan dan sejauh ini belum ada di manapun,” ungkap Olav kepada detikcom, Rabu (16/6/2021).

Warung Kopi Gunung sendiri menempati areal Green Grass Perhutani seluas 8 ribu meter persegi. Saat ini baru sekitar 4 ribu meter yang sudah dimanfaatkan sebagai area kafe. Ke depannya Olav mengaku akan melakukan pengembangan secara bertahap.

“Karena ini kawasan hutan jadi bangunannya pun tidak ada yang permanen dan saat ini bangunan utama menggunakan container. Ke depannya akan terus kita kembangkan terus,” bebernya.

Dalam suasana pandemi sekarang.Olav optimis masyarakat antusias untuk datang ke sini. Pasalnya dengan konsep ngopi di hutan dan open space, menjadi suatu konsep yang banyak dicari masyarakat.

“Ini tempat sangat cocok, walaupun tempatnya di hutan tapi strategis mudah dijangkau karena berada di pinggir jalan tapi memiliki view dan banyak spot yang instagramable,” pungkasnya.

Sumber : travel.detik.com

Tanggal : 16 Juni 2021