SKALANEWS.COM, BONDOWOSO (26/7/2016) | Perum Perhutani berkomitmen akan menambah luasan lahan tanaman kopi di Kawasan Hutan Sempol, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, dengan mengubah atau mengalihkan 100 hektar tanaman sayur menjadi lahan untuk kopi.

“Untuk tanaman kopi rakyat yang berada di lahan Perhutani Jawa Timur, paling besar terletak di Bondowoso. Selanjutnya di Jember, Banyuwangi Barat, Malang, Pasuruan dan seterusnya. Sehingga upaya kami mengoptimalkan perkopian di Bondowoso salah satunya memperluas lahan tanaman kopi,” ujar Kepala Divisi Regional (Divre) Perum Perhutani Jawa Timur Andi Purwadi di Bondowoso, Senin (25/7).

Ia menyebutkan bahwa ada sekitar 100 hektar tanaman sayur, seperti kubis dan kentang yang ada di Kawasan Lereng Gunung Ijen dan Lereng Gunung Raung. Semua tanaman sayur yang akan dialihkan menjadi lahan tanam kopi, nantinya diatasnya terdapat tegakan.

Meski nantinya bakal ada protes dari masyarakat desa setempat dengan peralihan tanaman sayur ke kopi, kata dia, secara perlahan masyarakat akan menerima hal itu. Sebab, tanaman kopi memiliki nilai tambah lebih dan pemafaatanya jangka panjang.

“Kami yakin bisa merubah pola pikir masayarakat yang tinggal di Kawasan Hutan Sempol Bondowoso. Harapan kami dengan adanya peralihan penanaman lahan sayur ke kopi yang bersampingan dengan tegakan, secara perlahan dapat merubah pola pikir masyarakat,” katanya.

Menurut Andi, tujuan utama bukan sekedar kopi saja, tetapi juga untuk kelestarian hutan dan memberikan manfaat lebih terhadap petani kopi. Dan Perlu diketahui bahwa tanaman sayur kubis dan kentang di Kecamatan Sempol pernah menjadi masalah utama dalam hal bencana banjir bandang yang pernah terjadi pada Februari 2015. Sehingga bagaimana lahan sayur tersebut diubah fungsinya untuk menanam pohon tegakan dan di bawahnya difungsikan lahan tanaman kopi,” tuturnya.

Ia menjelaskan, untuk wilayah di Jawa Timur, ada sekitar 41 ribu hektar lahan milik Perhutani yang kosong. Sehingga secara perlahan tiga hingga lima tahun kedepan kekosongan lahan Perhutani di Bondowoso seluas 41 ribu hektar tersebut bisa ditanami dengan pepohonan.

“Untuk meningkatkan kapasitas produksi kopi di Bondowoso tidak hanya perluasan lahan saja, tetapi melihat bagaimana kondisi kopi yang ada saat ini. Yaitu melihat kondisi tanaman kopi yang tidak produktif lagi untuk diregenerasi.

Dia menambahkan untuk hutan di Bondowoso yang berfungsi sebagai hutan lindung cukup luas. Alu,mni IPB tersebut juga menjelaskan di hutan juga ada zonasi pemanfaatan, yakni zonasi khusus dan zonasi perlindungan. Tanaman kopi tersebut berada di zonasi pemanfaatakan yang terletak di kemiringan kurang dari 45 derajat. (bus/ant)

Tanggal : 26 Juli 2016
Sumber : Skalanews.com