Tahun 2014 Kabupaten Pandeglang mempunyai target penanaman pohon sebanyak 3.500.000 batang pohon. Sampai saat ini realisasi penanaman pohon akhir bulan novem-ber melebihi target sebanyak 4.016.163 batang pohon.

Bersumber dari APBN Kementerian Kehutanan (Kemenhut) RI, APBD Pandeglang, dari Kementerian PDT dan Perum Perhutani. Sedangkan kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Kehutanan (Dishut) Pandeglang sebanyak 1.500.000 batang pohon.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kehutanan (Dishut) Kabupaten Pandeglang Firman Abdul Kadir pada acara peringatan Hari Menanam Po-hOn Indonesia (HMPI) dan Bulan Menanam Nasional (BMN) di SMKN 12 Pandeglang tepanya di Kampung Gunung Kendeng, Desa Mahendra, Kecamatan Cibaliung. Dihadiri Bupati Erwan Kurtubi dan unsur Muspida setempat.

Firman Abdul Kadir menjelaskan, jenis pohon yang akan di tanam pada acara peringatan hari menanam pohon kali ini adalah tanaman kayu-kayuan dan Multi Purpose Tree Species (MPTS) sebanyak 200 batang pohon, dan sebanyak 10.000 batang pohon yang akan di bagikan kepada seluruh kecamatan se-Kabupat-en Pandeglang, kepada sekolah-sekolah dan masyarakat.

“Pohon yang ada akan disebar ke seluruh kecamatan dan sekolah yang ada di wilayah Kabupaten Pandeglang untuk ditanam,” terangnya.
Sementara Bupati Pandeglang, Drs Erwan Kurtubi, pada kesempatan itu mengatakan peringatan hari menanam pohon bertujuan untuk lebih membangkitkan semangat, memotivasi masyarakat Pandeglang untuk menanam pohon dalam rangka membangun ekosistem hutan melalui rehabilitasi hutan dan lahan.

“Tujuannya tidak lain adalah untuk mendorong masyarakat ikut membangun ekosistem hutan dalam rangka meningkatkan kualitas lingkungan yang lebih baik,sehingga semua elemen berkontribusi membangun ekosistem dalam mitigasi perubahan iklim,” katanya seraya mengajak kepada semua komponen masyarakat untuk menanam dan memelihara pohon sehingga akan mengurangi dampak dari pemanasan global.

“Sehingga kedepanya tidak terjadi krisis rusaknya lingkungan alam yang di akibatkan oleh tangan manusia yang tidak melestarikan alam,yang bisa merugikan kita semua,” pungkasnya. (isb/ck-240)

Sumber : Harian Peltita, Hal. 10

Tanggal : 29 Desember 2014