DETIK.COM (23/2/2018) | Perum Perhutani Banyuwangi Selatan menggelar panen pertama kedelai di Petak 39a RPH Grajagan BKPH Curahjati Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyuwangi Selatan. Total lahan yang dipanen sekitar 300 hektare. Sementara hasil panen kedelai, mencapai 2,3 ton per hektar. Total panen perdana, mencapai 690 ton kedelai.
Administratur KPH Banyuwangi Selatan Dwidjono Kiswurjanto, mengatakan, hasil panen ini nantinya tidak dijual. Hasil panen kedelai ini nantinya akan kembali ditanam di beberapa lokasi di Jawa Timur.
“Hasil panen saat ini akan ditanam kembali. Ini nanti kita distribusikan ke berbagai wilayah di Banyuwangi dan Jawa Timur,” ujarnya kepada wartawan, Jumat (23/2/2018).
Menurut Dwidjono, hutan berfungsi sebagai live support system/sistem penyangga kehidupan yang juga bermanfaat untuk peningkatan produktifitas pangan dengan penyediaan lahan untuk tumpangsari bagi masyarakat desa hutan melalui PHBM. Ini juga sebagai bentuk sinergitas Perhutani dengan Kementrian Pertanian dalam upaya mendukung dan menyukseskan program kedaulatan pangan yang dicanangkan oleh Pemerintah Jokowi-JK.
“Kami sediakan lahan dan pengairan. Sedangkan bibit kedelai dari bantuan pemerintah dari APBN 2017 lalu. Selanjutnya akan ditanam lagu pada bulan Maret mendatang,” ujarnya.
Dengan suksesnya panen perdana kedelai tersebut, tambah Dwidjono, pihaknya akan menambah luasan tanaman kedelai di kawasan Perhutani Banyuwangi. Rencananya dari 300 hektar untuk tahun lalu, ditingkatkan keluasannya menjadi 1.532 hektar.
“Lahan tersebut tersebar di 7 BKPH dengan komoditi kedelai dan jagung melalui Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) oleh masyarakat desa hutan yang terwadahi dalam Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH),” pungkasnya.
Panen perdana kedelai tersebut juga dihadiri Dandim 0825 beserta seluruh Danramil se Banyuwangi, Polres Banyuwangi, Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan Banyuwangi, Muspika Kecamatan Purwoharjo dan Kecamatan Tegaldimo.
Sumber : detik.com
Tanggal : 23 Februari 2018