MANTINGAN, PERHUTANI (09/08/2023) | Panen Perdana Tanaman Tebu Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Mantingan melakukan penandatanganan  kerja sama dengan Pabrik Gula (PG Trangkil dan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Lestari Makmur Desa Tanjung di ruang rapat KPH Mantingan, Selasa (08/08).

Turut hadir dalam penandatanganan kerja sama tersebut, PLH Administratur KPH Mantingan, Yeni Ernaningsih, Wakil Kepala Administratur KPH Mantingan, Dwi Anggoro Kasih, Kepala Bagian Tanaman Tebu PG Trangkil, Herman Hidayat, dan pihak LMDH Lestari Makmur Desa Tanjung Badan Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Sudo, Kecamatan Sulang.

Dalam paparan penandatanganan kerja sama ini, Dwi Anggoro Kasih memaparkan bahwa keluasan tanaman tebu wilayah Mantingan saat ini adalah 37,21 hektare dengan estimasi 67 ton per hektar. Dengan demikian, untuk keluasan 37,21 hektare, estimasi produktivitasnya diperkirakan mencapai 2.493,07 ton.

“Untuk per kuintal dari Perhutani dijual dengan harga Rp76.000/kuintal, termasuk biaya tebang muat angkut (TMA) selama tanaman tebu AMT memenuhi standar dari PG Trangkil. Sementara tebu yang terkena bencana kebakaran akan dibeli oleh pihak PG Trangkil dengan harga Rp73.000/kuintal dalam masa giling,” ujarnya.

PLH Administratur KPH Mantingan, Yeni Ernaningsih mengatakan bahwa penandatanganan kerja sama ini adalah bentuk kerja sama yang saling menguntungkan kedua belah pihak. “Di sisi lain, untuk tenaga bongkar muat dan angkutan kita kerja samakan dengan LMDH, karena LMDH juga merupakan mitra Perhutani selama ini,” terang dia.

Ia juga melanjutkan bahwa di sisi lain, tanaman tebu mandiri merupakan salah satu terobosan Perhutani dalam mengembangkan bisnis selain kayu jati. “Hal ini juga ikut membantu pemerintah dalam menjaga ketersediaan kedaulatan pangan nasional, utamanya kebutuhan gula dalam negeri,” ucapnya.

Kepala Bagian Tanaman PG Trangkil, Herman Hidayat menambahkan bahwa dengan adanya kerja sama yang disertai dengan penandatangan ini dapat mempermudah pihak PG Trangkil untuk menambah keluasan tanaman tebu di Perhutani, khususnya di wilayah Jawa Tengah.

“Kami juga berharap untuk peningkatan kerja sama ini menjadi sinergitas BUMN dengan Perseroan Terbatas (PT), masyarakat, dan juga para pengusaha tebu lokal. Bentuk kerja sama ini tetap menganut kaidah-kaidah dan kearifan lokal sesuai dengan karateristik wilayah masing-masing,” pungkasnya. (Kom-PHT/Mnt/Sgt)

Editor: Isa

Copyright © 2023