PIKIRAN-RAKYAT.COM (02/07/2025) | Perhutani KPH Purwodadi menuntaskan panen terakhir program Agroforestry Tebu Mandiri (ATM) di wilayah BKPH Bandung dengan hasil memuaskan.

Produktivitas panen mencapai 81,43 ton per hektare di atas lahan seluas 17,1 hektare yang tersebar di empat petak milik KPH Purwodadi.

Keempat petak tersebut adalah Petak 62F-1 dan 62F-2 seluas 9,3 hektare, Petak 47D seluas 4 hektare, serta Petak 49B seluas 3,9 hektare di wilayah BKPH Bandung.

Program Agroforestry yang dijalankan Perhutani ini mengusung konsep pertanian berkelanjutan dengan tetap menjaga kelestarian fungsi ekologis hutan.

Hasil panen akhir tahun ini melampaui ekspektasi. Dari target produksi 1.112,15 ton, realisasi justru mencapai 1.386,70 ton atau 125 persen.

Administratur Perhutani KPH Purwodadi, Untoro Tri Kurniawan, menyampaikan rasa syukurnya atas capaian produktivitas yang dinilai luar biasa.

“Kami sangat bersyukur atas capaian luar biasa dari panen ATM tahun ini,” ujar Untoro saat ditemui seusai kegiatan panen terakhir.

Ia menambahkan bahwa keberhasilan ini membuktikan sinergi positif antara Perhutani dan masyarakat yang terlibat dalam program ATM.

“Produktivitas 81,43 ton per hektare ini adalah bukti kinerja produktif dan berkelanjutan,” jelas Untoro Tri Kurniawan lebih lanjut.

Menurutnya, skema ATM akan terus dikembangkan agar mampu memberi manfaat ekonomi masyarakat sekaligus menjaga kelestarian hutan.

Dalam praktiknya, Agroforestry Tebu Mandiri mengedepankan kolaborasi. Masyarakat mendapat pendampingan dan pengawasan dari Perhutani.

Kepala Dusun Sumber Agung, Maryadi, menyebut program ATM telah membuka lapangan kerja baru dan menahan laju urbanisasi warganya.

“Sejak ada ATM, banyak warga tidak lagi merantau. Mereka bisa bekerja di desa sendiri dan penghasilan pun lebih pasti,” tutur Maryadi.

Hal serupa diungkapkan Sutrisno, pekerja lokal di lahan ATM. Ia kini dapat bekerja lebih dekat dari rumah dan memiliki penghasilan tetap.

“Saya tak perlu kerja bangunan di luar kota. Sekarang bisa bertani dekat rumah, dan hasilnya cukup untuk kebutuhan keluarga,” ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa berkat bimbingan Perhutani, ia dan rekan-rekannya lebih memahami teknik pertanian tebu yang efisien.

Skema ATM terbukti berhasil meningkatkan produktivitas pertanian dan memperkuat ekonomi lokal secara berkelanjutan.

Tak hanya hasil tebu yang melimpah, program ini turut menjaga fungsi sosial hutan sebagai ruang penghidupan masyarakat sekitar.

Perhutani menilai model Agroforestry seperti ATM layak dikembangkan di wilayah lain yang punya potensi lahan dan SDM memadai.

Program ini selaras dengan misi jangka panjang KPH Purwodadi untuk mendorong sistem agroforestry yang adaptif dan pro-rakyat.

Ke depan, Perhutani KPH Purwodadi akan terus memperluas jangkauan Agroforestry demi manfaat ekonomi, sosial, dan lingkungan.

Sumber : pikiran-rakyat.com