PURWODADI, PERHUTANI (29/10/2025) | Dalam rangka meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi banjir di musim penghujan, Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Purwodadi bersama jajaran TNI dan Polri melaksanakan kegiatan patroli gabungan di wilayah kerja Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Penganten pada Rabu (29/10).
Kegiatan ini bertujuan untuk mengidentifikasi titik-titik rawan banjir serta melakukan tindakan pencegahan di kawasan hutan yang berpotensi mengalami erosi dan aliran air berlebih.
Patroli diikuti oleh jajaran BKPH Penganten, Babinsa Koramil Klambu, Bhabinkamtibmas Polsek Klambu, serta tokoh masyarakat Desa Penganten. Rombongan menyusuri sejumlah petak hutan, termasuk Kawasan Perlindungan Setempat (KPS) di petak 29 dan 30 Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Plosokerep.
Di lokasi tersebut, tim melakukan pemasangan trucuk bambu di tepi sungai sebagai upaya menahan laju erosi tanah yang berpotensi memicu banjir saat curah hujan tinggi. Selain tindakan fisik di lapangan, petugas juga memberikan sosialisasi kepada warga sekitar hutan agar tidak membuang sampah ke sungai. Edukasi ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran bersama dalam menjaga kebersihan lingkungan dan kelestarian hutan yang berperan penting dalam pengaturan tata air.
Administratur KPH Purwodadi melalui Kepala BKPH Penganten, Arie Gunawan, menyampaikan bahwa kegiatan patroli gabungan ini merupakan bagian dari langkah antisipatif Perhutani dalam menghadapi musim penghujan.
“Beberapa upaya yang Perhutani lakukan meliputi pembersihan aliran sungai dari sampah dan ranting, pemasangan trucuk bambu di titik rawan erosi, serta normalisasi sungai agar air dapat mengalir dengan lancar. Untuk jangka panjang, kami juga menyiapkan program penanaman pohon di sempadan sungai dan daerah tangkapan air guna memperkuat struktur tanah serta meningkatkan daya resap air,” jelasnya.
Sementara itu, Babinsa Koramil Klambu, Sertu M. Subandi, menegaskan pentingnya sinergi antara TNI, Polri, dan Perhutani dalam menjaga lingkungan.
“Kami mendukung penuh kegiatan ini karena kelestarian hutan berpengaruh langsung terhadap keselamatan masyarakat. Pencegahan banjir bukan hanya tanggung jawab satu pihak, tetapi harus menjadi gerakan bersama,” ujarnya.
Dari sisi masyarakat, Slamet, tokoh masyarakat Desa Penganten, menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan tersebut. “Kami merasa terbantu dengan adanya kegiatan ini. Selain sungai menjadi bersih, warga juga semakin sadar pentingnya menjaga hutan dan tidak membuang sampah sembarangan,” tuturnya.
Kegiatan patroli gabungan ini menjadi bukti nyata komitmen Perhutani bersama aparat keamanan dan masyarakat dalam menjaga kelestarian hutan serta mencegah terjadinya bencana banjir. Melalui kolaborasi, kepedulian, dan kesadaran bersama, diharapkan ekosistem hutan di wilayah BKPH Penganten tetap lestari dan berfungsi optimal sebagai penyangga kehidupan. (Komp-PHT/Pwd/Aris)
Editor: Tri
Copyright © 2025