PASURUAN, PERHUTANI (17/01/2020) | Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Pasuruan melakukan penanaman bersama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto dalam rangka peduli lingkungan yang dilaksanakan di Dusun Kembang Mbelor, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto tepatnya di petak 6g Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Claket, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Pacet, Kamis (16/01).
Kegiatan penanaman tersebut juga diikuti sebanyak 450 peserta dari berbagai instansi terkait dan elemen masyarakat diantaranya Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Mojokerto, Komadan Komando Distrik Militer (Dandim) 0815 Mojokerto, Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Mojokerto, BPDAS Brantas Sampean, Cabang Dinas Kehutanan (CDK) Nganjuk, Forkopimcam Pacet, tokoh agama, tokoh masyarakat, Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), Pelajar, Pramuka dan Relawan Peduli Lingkungan.
Bibit yang di tanam dalam kegiatan penanaman tersebut adalah bibit jenis Multi Purpose Tree Species (MPTS) diantaranya jenis durian, alpukat, sukun, petai, sirsak dengan jumlah 2.000 plances.
Administratur KPH Pasuruan, Ida Jatiyana menyampaikan bahwa kegiatan penanaman ini bertujuan untuk memperbaiki kualitas lingkungan dan menambah nilai ekonomi bagi masyarakat setempat, sebab yang ditanam dilokasi tersebut adalah tanaman dengan jenis buah-buahan yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan kedepannya bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dalam kesempatan itu Ida Jatiyana juga menjelaskan bahwa wilayah Pacet yang menjadi lokasi penanaman tersebut merupakan daerah pegunungan yang banyak memiliki sumber air yang dibutuhkan oleh masyarakat, “Moment seperti ini penting untuk mengkampanyekan gerakan menanam pohon supaya pada musim kemarau nanti tidak terjadi kekeringan pada titik-titik sumber mata air yang ada,” tuturnya.
Sementara itu Bupati Mojokerto, Pungkasiadi dalam sambutannya menyampaikan terimakasih kepada Perhutani, Forkopimda Kabupaten Mojokerto, tokoh agama, dan tokoh masyarakat setempat yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan penanaman tersebut.
“Banyak hal yang bisa diambil dari kegiatan penanaman pohon bersama yakni dari segi ekologi dapat mencegah dan mengurangi resiko bencana alam, menyimpan air, serta penghasil oksigen, serta bermanfaat untuk sosial ekonomi bagi masyarakat sekitar,” ujar Pungkasiadi.
Dia menambahkan bahwa hutan berperan sebagai penyangga kehidupan sekaligus menyediakan hasil hutan kayu dan hasil hutan bukan kayu (HHBK), kebutuhan pangan, ketersediaan air, sumber energi dan jasa lingkungan lainnya termasuk oksigen dan konservasi keanekaragaman hayati. Ia juga mengajak kepada seluruh masyarakat Mojokerto untuk ikut andil dalam menjaga kelestarian hutan dan lingkungan. (Kom/PHT/Psu/Dd)
Editor : Ywn
Copyright©2020