Pemerintah Kab. Bandung mendapat bantuan 1,5 juta bibit pohon penghijauan untuk tahun 2011 dengan pola Kebun Bibit Rakyat (KBR). Sementara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Hijau Lestari I akan menanam pepohonan produktif 500.000 bibit untuk menyelamatkan Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum.
“Kami mendapat bantuan 1,5 juta bibit pohon dari pemerintah pusat. Pengadaan bibit itu dilakukan bekerja sama dengan warga. Setiap bibit dari warga kami beli Rp 1.000 per pohon,” kata Kepala Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan (Distanbunhut) Kab. Bandung, Ir. H. Tisna Umaran, di sela-sela kegiatan penanaman pohon BUMN Hijau Lestari I di Kampung Cisalak, Desa Arjasari, Kec. Arjasari, Selasa (12/4).
Selain membeli bibit pohon dari masyarakat, kata Tisna, pemerintah juga menyediakan dana penanaman yakni, Rp 500 per pohon. “Dengan adanya dana penanaman tersebut, diharapkan warga akan ikut mengawasi perkembangan pohon penghijauan yang telah mereka tanam,” katanya.
Pohon produktif
Dirut PT BUMN Hijau Lestari I, Ir. H. Zulli Ramlan Pohan mengatakan, hingga saat ini pihaknya sudah menanam 544.000 pohon produktif, seperti aren, jati ambon (jabon), dan durian. Selain itu, PT BUMN Hijau Lestari I mengembangkan budi daya sorgum. “Selain diambil kayunya, pohon aren ataupun sorgum bisa jadi andalan penambahan ekonomi masyarakat,” katanya.
PT BUMN Hijau Lestari I didirikan untuk menampung dana kepedulian sosial BUMN. “Kami baru menggencarkan penanaman pepohonan mulai tabun 2010. Setiap hektare terdiri atas tanaman yang bisa dipanen bulanan, tabunan, dan lima tabunan, sehingga para petani bisa terjamin kebutuhan hidupnya,” ujarnya.
Untuk tahun 2011 ini, kata Pohan, BUMN Hijau Lestari I akan menanam 500.000 pohon di wilayah Kab. Bandung, Kab. Sumedang, dan kabupatenfkota lain yang dilalui DAS Citarum dan DAS Cimanuk. “Penanaman pohon itu merupakan upaya untuk menyelamatkan daerah aliran sungai, seperti DAS Citarum yang sedang krisis. Saat ini ada 1.500 warga yang terlibat dalam upaya pelestarian lingkungan, sekaligus menyejahterakan warga yang digalang melalui kelompok-kelompok masyarakat,” katanya.
Tanaman sorgum, kata Zulli, bisa menjadi pengganti gandum. Hingga sekarang ini, Indonesia masih mengimpor 7 juta ton gandum per tahun. “Batang pohon sorgum juga bisa dipakai untuk bahan bioetanol. Sorgumnya juga bisa dipanen beberapa kali dan tahan terhadap perubahan iklim,” katanya. (A-71)***
Nama Media : PIKIRAN RAKYAT
Tanggal : Rabu, 13 April 2011 hal 4
TONE : NETRAL