Dok.Kom-PHT/Pwd@2016

PURWODADI, PERHUTANI (11/2) | “Guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memudahkan masyarakat dalam mendapatkan modal usaha, pemerintah pada tahun 2016 menyiapkan dana sebesar Rp 100 triliun yang dialokasikan untuk kredit usaha rakyat (KUR) termasuk di dalamnya adalah kalangan petani hutan. Hal tersebut disampaikan oleh Menteri BUMN RI,  Rini Soemarmo dalam acara Panen Raya Jagung di kawasan hutan petak 31F, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Plosokerep, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Penganten, Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Purwodadi, Kamis (11/2/2016).

Menteri BUMN,  Rini Soemarno menambahkan, Perum Perhutani diminta membantu mengoptimalisasikan lahan yang dimiliki untuk membantu meningkatkan produksi jagung, padi dan kedelai. Sebab, kebutuhan ketiga komoditas itu sangat tinggi dan pemerintah masih perlu melakukan impor guna memenuhi permintaan.

Dalam acara panen raya jagung itu Menteri BUMN RI Rini Soemarmo didampingi Direktur Utama Perum Perhutani Mustoha Iskandar, sejumlah Deputi BUMN, Bupati Grobogan Bambang Pudjiono bersama Kepala Dinas Terkait dan Jajaran FKPD Grobogan.

Direktur Utama Perum Perhutani,  Mustoha Iskandar mengatakan bahwa  Tahun 2016 ini, Perhutani mengalokasikan lahan hutan untuk tanaman padi seluas 15.364 hektare dan seluas 193.820 hektare untuk tanaman jagung.

“Dari luasan lahan hutan yang disediakan tersebut ditarget  menghasilkan gabah sebanyak 131.488 ton. Kemudian, lahan jagung diharapkan bisa menghasilkan 1.220.131 ton. Sumbangan dari kawasan hutan itu diharapkan bisa membantu memenuhi kebutuhan jagung nasional yang mencapai 20,2 juta ton”, tambah Mustoha Iskandar

Mustoha Iskandar menegaskan, khusus untuk wilayah Grobogan, kawasan hutan yang berpotensi menghasilkan jagung seluas 21.670 hektar dengan target produksi 86.683 ton. Luasan hutan ini terdapat di empat KPH. Yakni, KPH Purwodadi 3.795 hektar, KPH Semarang 8.132 hektar, KPH Telawa 2.577 hektar dan KPH Gundih 6.962 hektar. (Kom-PHT/Pwd/Yuwan)

 
Editor : Dadang K Rizal
Copyright ©2016