TRIBUNNEWS.COM (9/1/2018) | Puluhan pengelola basecamp pendakian Gunung Prau melakukan penghijauan di lahan hutan Gunung Prau.

Kegiatan reboisasi itu bukan hanya diikuti pengelola basecamp, namun juga melibatkan porter serta pedagang yang beroperasi di area basecamp, termasuk relawan.

Pengelola basecamp Patakbanteng Kejajar Wonosobo Misyadi mengatakan, pihaknya telah menyelesaikan penanaman 550 bibit pohon yang dibagi di dua lokasi di gunung Prau.

Bibit itu dibawa oleh pengelola dari seluruh basecamp pendakian Gunung Prau.

Selain itu, Perhutani juga turut membantu ratusan bibit untuk reboisasi tersebut.

“Masih 2000 bibit yang akan ditanam di bawah, buat masyarakat,”katanya, Selasa (9/1)

Ada beberapa varietas bibit yang ditanam untuk menghijaukan gunung Prau, antara lain tanaman Manis Jangan pemberian Perhutani, dan kayu Picis (bahasa lokal) yang merupakan tanaman endemik gunung Prau.

Selain reboisasi, pihaknya juga melakukan pembersihan jalur pendakian dari sampah, terutama sampah plastik yang bisa merusak lingkungan.

Usai kegiatan reboisasi dan pembersihan sampah di gunung Prau, agenda kemudian pihaknya melakukan pembenahan jalur pendakian menuju puncak hingga tiga bulan ke depan.

Perbaikan jalan ini dimulai dari pos 3 hingga Plawangan.

“Yang belum selesai pembenahan jalur. Selama tiga bulan akan ada pembenahan jalur atau perbaikan jalan dari pos tiga hingga Plawangan,”katanya

Jalur pendakian gunung Prau ditutup selama tiga bulan, mulai tanggal 5 Januari hingga 5 April 2018 mendatang.

Penutupan itu sehubungan dengan adanya reboisasi oleh pengelola basecamp dan Perhutani serta perbaikan jalur pendakian.

Sumber : tribunnews.com

Tanggal : 9 Januari 2018